TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rabu (10/9/2014) merupakan hari spesial bagi Nadine Chandrawinata. Di hari itulah, Nadine akhirnya melahirkan "anak"-nya. Bukan anak dari rahimnya, melainkan parfum pertama hasil racikannya, Sea Gypsy.

Puteri Indonesia 2005 itu sendiri yang menyebut parfum tersebut sebagai anaknya.

"Karena proses pembuatannya memakan waktu cukup lama, yaitu setahun, dan penuh tantangan," ujar Nadine saat ditemui Tribunnews.com di acara peluncuran Sea Gypsy di Trans Mart Cikokol.

Bekerja sama BEL Perfumes Ltd., produsen parfum ternama asal Prancis dan Trans Retail Indonesia sebagai pemrakarsa dan distributor, Nadine sangat terlibat di dalam setiap tahapan proses kreatifnya, mulai dari pemilihan aroma hingga desain kemasan.

Dari seluruh proses tersebut, perempuan kelahiran Hanover, Jerman, 8 Mei 1984, itu menganggap proses pemilihan aroma parfum adalah tahapan yang paling menantang. Betapa tidak, ia harus memilih sejumlah aroma dari 500 aroma yang disajikan di hadapannya. Aroma-aroma yang dipilihnya itu juga harus saling berpadu.

"Siapa yang engga mabuk, tapi kan bisa disiasati dengan mengirup kopi," ujar Nadine yang turut dibantu dua adik kembarnya, Marcel dan Mischa, dalam proses pemilihan aroma.

Ditujukan untuk perempuan yang aktif, Sea Gypsy memiliki aroma almond, peach, dan yuzu yang energetik. "Aku memang suka banget aroma buah-buahan dan floral karena sangat menyegarkan, serasa memberi semangat," ujar Nadine yang saat itu tampak anggun dalam balutan gaun biru bernuansa laut rancangan sahabatnya, Dominique Nadine.

Aroma itu juga dipadu dengan aroma plum serta jasmine yang melambangkan sosok perempuan yang feminin dan memesona. Ada pula aroma kesturi, vanilla, dan nilam.

Sea Gypsy hadir dalam ukuran 100 mililiter dan dijual seharga Rp 550.000 di seluruh gerai Carrefour dan beberapa butik parfum ternama di Indonesia.