Secangkir Luwak di Yogja Dipatok Rp 50 Ribu
"Kami menanam sendiri jenis kopi robusta yang kami tanam secara organik dan kami beri nama Sunda Surlili. Dari setiap satu ton kopi hasil panen, kami
TRIBUNNEWS.COM,YOGYAKARTA - Ngopi saat ini telah menjadi budaya urban yang jamak ditemukan di berbagai kota besar termasuk Yogyakarta.
Seiring dengan kondisi tersebut, coffee shop pun menjamur. Kedai-kedai kopi bersaing memberikan kualitas kopi dan tempat yang nyaman.
Namun tentu saja tidak semua orang bisa setiap saat menikmati kopi di coffee shop karena harganya cukup mahal.
Berangkat dari hal tersebut, Fajar Adi Winarko membuat sebuah coffee shop bernama Buun Koeffie.
Konsep dari coffee shop tersebut adalah berjualan menggunakan gerobak layaknya kaki lima.
Namun meski demikian kualitas kopi yang ditawarkan sesuai standar coffee shop.
Fajar berujar, dirinya mendirikan usaha itu punya tujuan memberikan kopi yang berkualitas kepada masyarakat dengan harga yang murah.
Bahkan untuk memberikan kualitas kopi terbaik kepada masyarakat, Fajar bersama tiga rekannya yang menjalankan usaha tersebut memiliki kebun kopi sendiri seluas sembilan hektare di Bogor.
"Kami menanam sendiri jenis kopi robusta yang kami tanam secara organik dan kami beri nama Sunda Surlili. Dari setiap satu ton kopi hasil panen, kami sortir menjadi 80 kilogram kopi terbaik dan itu yang kami gunakan di kedai kami yang ada di sini dan di Bekasi," cerita Fajar saat ditemui di kedainya yang berada di Jalan Ipda Tut Harsono Yogyakarta.
Dengan memiliki kebun sendiri, kopi yang dihasilkan benar-benar terkontrol kualitasnya mulai dari penanaman hingga disajikan dalam sebuah cangkir.
Selain menyajikan kopi yang diberi nama sendiri, Buun Koeffie juga menyajikan kopi Luwak Liberika.
Menurut Fajar, kopi jenis itu keberadaanya sangat langka di Indonesia.
Bahkan Direktorat Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian telah menganggap kopi jenis Liberika sudah tidak ada di Indonesia.
"Kami memperoleh kopi jenis ini dari daerah Jambi dan kopi luwak ini dihasilkan dari luwak liar. Sekarang kopi jenis Liberika hanya ditemukan di daerah Kalimantan dan Jambi," ujar Fajar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.