Mowilex Indonesia Ajak Anak Muda Restorasi Taman Summarecon
Komitmen dan peduli terhadap fasilitas atau publik, seperti taman, mendorong Mowilex, merk produk cat menggelar activation campaign
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komitmen dan peduli terhadap fasilitas atau publik, seperti taman, mendorong Mowilex, merk produk cat menggelar activation campaign yakni "Act for Goodness".
Seperti Sabtu (22/11/2014) lalu, melibatkan komunitas Pangpolers dan Gropesh, mereka merestorasi taman kota seperti pengecatan pos satpam, pilar-pilar yang ada di Taman Summarecon Kelapa Gading.
"Yang kami lakukan adalah bentuk kepedulian pada lingkungan sekitar khususnya taman-taman kota," kata Ari Krismono, Head of Marketting PT Mowilex Indonesia, di Taman Summarecon Kelapa Gading, Sabtu (22/11/2014) pagi.
Bagi Mowilex, restorasi taman ini menjadi kedua setelah Menteng Park di Bintaro. Taman yang dipilih adalah milik konsumen produk cat sebagai bentuk sinergi. "Summarecon, salah satu perusahaan properti yang loyal pada kita sehingga kita pilih sebagai wujud sinergi san permudah izin," katanya.
Ia berharap apa yang dilakukannya mampu menginspirasi perusahaan lainnya untuk melakukan hal yang sama. Yakni melakukan kegiatan yang mampu meningkatkan kualitas hidup.
"Ini juga langkah menciptakan engagement dengan masyarakat sekaligus mendorong mereka melakukan kegiatan nyara dengan peduli memelihara ruang publik," katanya.
Walaupun saat ini taman tapi tidak menutup kemungkinan ke depan menyasar area publik lainnya seperti jalur sepeda, pengecatan marka jalan.
Kegiatan restorasi yang dilakukan di Taman Sumarecon Kelapa Gading ini meliputi pengecatan bangku taman, pengecatan aula taman, penambahan tempat sampah, pengecatan play ground, pengecatan signboard dan pengecatan toilet.
Aldo Panjaitan, dari komunitas PANGPOLERS merasa terhormat berkesempatan turut membantu Mowilex merestorasi taman. "Wadah kami gabungan komunitas klub motor yang sering berkumpul di Panglima Polim didirikan untuk melakukan berbagai kegiatan berbasis sosial," kata Aldo.
Senada, Dewi Yustina Gerakan Orang Muda Peduli Sampah (Gropesh) mengatakan, komunitasnya melibatkan 20 orang anggota untuk turut berpartisipasi dalam kegaiatan itu.
"Biasanya melakukan bersih-bersih sampah atau kegiatan sosialisasi berbau lingkungan hidup. Tapi saat diajak berpartisipasi dalam acara ini ikut," katanya.