Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Ini Idealnya Cuti Tahunan untuk Orang Asia Tenggara

Berapakah cuti ideal orang yang tinggal di Asia Tenggara?

Editor: Sanusi
zoom-in Ini Idealnya Cuti Tahunan untuk Orang Asia Tenggara
Warta Kota/henry lopulalan
Libur lebaran H+3 ini dipakai banyak orang untuk jalan-jalan di mal seperti di Mall Ambassador, Jalan Professor Doktor Satrio, Jakarta Selatan, Rabu (30/7/2014). Walaupun masih banyak toko yang masih tutup tidak membuat mall sepi. (Warta Kota/henry lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM - Berapakah cuti ideal orang yang tinggal di Asia Tenggara? Ternyata berdasarkan survei yang dilakukan situs perjalanan, TripAdvisor, sekitar 53 persen responden Asia Tenggara yang puas dengan jumlah cuti yang diberikan, dibandingkan dengan rata-rata global sebesar 68 persen. Namun, responden Asia Tenggara ingin tambahan cuti tahunan sebanyak 3 hari, dengan anggapan 23 hari dianggap adil dan sesuai.

Sebagai perbandingan, berdasarkan survei, rata-rata cuti orang Asia Tenggara rata-rata mendapatkan cuti tahunan sebanyak 20 hari. Survei mengenai bekerja saat berlibur tersebut berasal dari 16.765 responden yang merupakan karyawan di 14 negara, termasuk 618 di Asia Tenggara. Jika dibandingkan dengan cuti tahunan rata-rata dari seluruh responden (global) yaitu sebesar 24 hari, hal ini berarti cuti tahunan responden Asia Tenggara empat hari lebih sedikit.

Sementara 58 persen responden Asia Tenggara berencana mengambil cuti tahunan mereka secara penuh tahun ini, namun hal ini masih tergantung dengan komitmen kerja mereka. Sedangkan 56 persen dari responden yang disurvei merasa mereka tidak bisa mengambil cuti mereka di tahun-tahun lalu karena pekerjaan yang terlalu banyak.

Padahal, 69 persen responden di Asia Tenggara mengatakan bahwa liburan membuat mereka kembali segar dan bersemangat. Sedangkan 29 persen mengatakan mereka bisa mengatasi tekanan pekerjaan dengan lebih baik setelah berlibur.

“Survei TripAdvisor ini menunjukkan bahwa wisatawan di Asia Tenggara menerima cuti tahunan lebih sedikit dibandingkan dengan mereka di negara-negara barat, dan saat mereka berlibur, nampaknya lebih seperti ‘workation’ daripada vacation atau berlibur,” Jean Ow-Yeong, spokesperson TripAdvisor.

Responden Asia Tenggara dipandang "workation" karena berdasarkan survei tersebut 67 persen dari responden yang disurvei di Asia Tenggara melaporkan pernah bekerja saat berlibur tahun lalu, dibandingkan dengan rata-rata global sebesar 46 persen. Mengapa orang bekerja saat liburan? Ternyata 55 persen responden di Asia Tenggara berkata mereka tidak keberatan untuk sedikit bekerja selama berlibur.

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas