Inikah Tanda-tanda Tren Tata Rias Wajah 2015 Mengarah ke Bebas Make Up?
Para supermodel dari rumah mode ternama melenggang nyaris tanpa make up? Inikah pertanda tren kecantikan 2015 akan bebas make up?
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Satu lagi rumah mode melansir iklan koleksi busana musim semi-panas 2015 yang menampilkan selebritas sebagai model tanpa pulasan make up.
Setelah Dior dengan Jennifer Lawrence, lalu Givenchy dengan Julia Roberts, sekarang giliran Marc Jacobs yang menggandeng half-sister Kim Kardashian, Kendall Jender. Di iklan itu, Kendall muncul dalam balutan blus safari dan celana cargo 3/4 hijau army yang memberikan kesan maskulin.
Wajahnya terlihat hampir makeup free alias bebas pulasan makeup, meskipun Daily Mail, (Kamis 8/1/2015), mengabarkan wajahnya tetap dirias namun dalam gaya minimalis.Apakah ini pertanda makeup free bakal menjadi tren 2015?
Sebelum iklan-iklan tersebut muncul, makeup free sebetulnya sudah "nge-tren" duluan di panggung catwalk sejumlah pekan mode dunia Balmain 2013 silam. Dikabarkan Huffington Post, rumah mode Balmain melepas para modelnya di panggung koleksi musim semi 2014 Paris Fashion Week tanpa makeup.
Rosie Huntington-Whiteley dan Georgia May Jagger, model Balmain saat itu, hanya mengenakan concealer (produk penyamar noda) di wajah. Pekan sebelumnya di New York Fashion Week, model berwajah makeup free juga muncul di panggung peragaan koleksi Alexander Wang dan Proenza Schouler.
Menurut Diane Kendal, penata rias yang berbasis di New York, maraknya gaya makeup free bereferensi pada gaya era 90an yang belakangan kerap menjadi inspirasi para desainer. Diane adalah salah seorang penata rias yang terkenal di kalangan desainer kondang karena gaya makeup bernuasa "kalem".
Kliennya antara lain Prabal Gurung Alexander Wang dan Thakoon. "Sangat jelas ini ada pengaruh 90an. Para desainer memang belakangan sedang mengarah ke sana. Kesan yang muncul lebih modern dan dinamis. Gaya makeup free mengesankan kesegaran dan penuh percaya diri," ujar Diane kepada New York Times.
Komentar Diane itu muncul di artikel "Beauty Unmasked for All to See - No-Makeup Look As a New Beauty Standard" yang terbit 7 Mei 2014 silam. Dalam kesehariannya, Diane mengaku jarang merias wajahnya. Bukan pengaruh tren, melainkan karena ia khawatir makeup justru menutupi kecantikan diri sejatinya.
"Dengan makeup, terciptalah citra, dan mungkin fantasi. Hampir setiap hari kita bersentuhan dengan makeup. I don’t wear it because it’s not about me," terangnya. Diane merasa tidak sendiri. Menurut pengamatannya, banyak perempuan-perempuan yang berpengaruh di industri mode juga jarang merias wajahnya. Sebut saja, Emmanuelle Alt (pemimpin redaksi Vogue Paris), Tonne Goodman (editor Vogue Amerika), dan Caroline de Maigret (model).
Kehidupan masyarakat urban yang kian dinamis juga menjadi alasan sebagian perempuan untuk tampil makeup free. Aktris teater Sutton Foster salah seorangnya. "Sebelum memulai aktivitas di pagi hari, lebih baik saya melakukan hal lain ketimbang berlama-lama di depan kaca," ujar aktris pemenang Tony Awards itu.
Mau tampil dengan atau tanpa makeup adalah pilihan. Namun, penampilan makeup free memiliki tantangan tersendiri.
"Ada asumsi yang mengatakan perempuan terlihat kurang profesional jika ia tidak menggunakan makeup," ujar Deborah Rhode, seorang profesor hukum di Stanford dan penulis buku "The Beauty Bias".
Namun ungkapan don't judge a book by its cover bisa menjadi tameng dalam fenomena ini. "Saya akan mengajar hari ini di kampus dan saya ingin dinilai berdasarkan konten pelajaran yang saya berikan, bukan warna lipstik saya," ujarnya.
Mahalnya Menjadi Perempuan
- 35 persen perempuan menggunakan satu atau dua produk kecantikan setiap hari
- 17 persen perempuan menggunakan tiga atau empat produk setiap hari
- 426 miliar dolar AS.Total biaya yang dihabiskan untuk membeli produk kecantikan selama setahun
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.