Abad 18, Teh Indonesia Disukai Bangsawan Eropa
Teh Indonesia ternyata menjadi kesukaan kaum bangsawan di kawasan Eropa khususnya di Belanda dan Inggris di abad ke-18.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teh Indonesia ternyata menjadi kesukaan kaum bangsawan di kawasan Eropa khususnya di Belanda dan Inggris di abad ke-18.
"Zaman itu teh hanya bisa dinikmati kalangan bangsawan, orang awam tidak bisa menikmati," kata Ketua Bidang Promosi Dewan Teh Indonesia, Ratna Somantri saat peluncuran teh botol Javana Wings Food di Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (14/1/2015).
Dalam perkembangannya, penjajah membudidayakan dan mengambil teh di Indonesia, lalu dibudidayakan di awal tahun 1800-an dan 1830 dikirim ke Eropa," kata Ratna.
Orang Eropa merasa senang mengingat karakter cita rasanya berbeda dibandingkan lain. "Teh Indonesia lebih kental, rada sedikit sepet karena ada di daerah tropis," kata wanita yang telah berkeliling dunia untuk mengenali cita rasa teh ini.
Saat itu, teh Indonesia mempunyai warna hitam dan hijau. "Teh hitam lebih coklat kemerahan enggak butek. Di mulut lebih bulat dibandingkan cina," katanya.
Sejarahnya, teh pertamakali dikonsumsi di Tiongkok 5000 tahun yang lalu. Lalu dibawa ke Jepang dan Korea. "Dalam perkembangan teh menjadi bagian budaya masing-masing negara," katanya.