TRIBUNNEWS.COM - Semenjak beberapa tahun lalu, banyak peneliti yang sepakat bahwa aroma tubuh atau harum ruangan bisa mempengaruhi suasana hati seseorang, terutama ruang kerja.

Sebab, menurut sebuah studi mengatakan bahwa aroma yang segar mampu membangkitkan semangat serta motivasi kerja seseorang.

“Banyak riset yang meragukan teori bahwa lingkungan mempengaruhi gaya hidup seseorang, padahal yang sebenarnya adalah manusia yang memberikan pengaruh pada lingkungan. Manusia yang menciptakan lingkungan bukan sebaliknya, ujar Jeanette Haviland – Jones dari Rutgers University di New Jersey, Amerika Serikat.

Kemudian untuk membuktikannya, Haviland-Jones menghelat penelitian dan melibatkan sebanyak 59 mahasiswa.

Para peneliti menyemprotkan parfum klasik Chanel No.5 dan Johnson & Johnson yang populer dengan aroma lembut khas bedak nan harum. Kemudian, seluruh 59 responden diminta menulis mengenai sebuah kejadian yang baru saja berlalu dan yang akan mereka hadiri di waktu mendatang. Selanjutnya, mereka diminta untuk pindah ruangan tanpa pewangi dan melakukan tugas serupa.

Hasilnya, tulisan para responden yang dikerjakan di ruang berpewangi, lebih banyak mengandung tulisan positif menggunakan kata-kata yang menandakan optimisme. Lalu, tulisan responden yang dikerjakan di ruang tanpa pewangi, ditemukan lebih datar, kurang bersemangat, dan tidak menunjukkan sikap percaya diri. Alhasil, Haviland – Jones menyimpulkan bahwa aroma berpengaruh pada semangat dan penilaian pihak lain.

Selain itu, Haviland - Jones juga merangkum hasil penelitian bahwa wewangian bisa memberikan dampak baik saat melakukan wawancara. Sebab, berdasarkan penelitiannya, calon karyawan yang mengenakan wewangian beraroma bunga terlihat lebih mampu, percaya diri, dan lancar dalam rangkaian pertanyaan. Sebaliknya, hal yang sama tidak ditemukan pada calon karyawan yang tidak mengenakan parfum.