7 Kunci Kebahagiaan dalam Pernikahan
Yang lebih menyedihkan lagi, ketika sebagian pasangan merasa sudah tidak mampu menahan gejolak emosinya. Satu kata yang kemudian diucapkan, Cerai
Editor: Ade Mayasanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
...
Dalam keadaan sedih dan senang,
kita akan menghadapinya bersama-sama
...
Anda pernah mendengar kalimat indah itu dalam suatu pernikahan? Ya, itu janji pernikahan yang kerap diutarakan saat menjalani detik-detik awal pernikahan. Namun, terkadang kalimat itu bak manis di lidah belaka. Anda terkadang lupa ketika dihadapkan pada situasi yang sangat menguji kesabaran diri.
Yang lebih menyedihkan lagi, ketika sebagian pasangan merasa sudah tidak mampu menahan gejolak emosinya. Satu kata yang kemudian diucapkan, yakni cerai.
Seharusnya, sebelum terlintas kata cerai, ada alternatif terakhir di benak Anda. Sebab, ada banyak cara untuk memurnikan makna pernikahan. Seperti, ketika masing-masing pasangan dengan mantap menerima pasangan masing-masing.
Pasangan yang stabil, biasanya menangani konflik dengan cara yang positif, lembut, tetap penuh cinta, dan saling dukung satu sama lain. Sebaliknya pasangan yang gagal, umumnya lebih dikuasai beberapa sifat, antara lain saling membenci, kurang rasa hormat satu dengan yang lain, defensif, saling kritik, dan diam seribu bahasa hingga saling menjauh. Sebenarnya ada tujuh prinsip yang membantu memperkuat aspek positif dari hubungan dan membantu pernikahan bertahan, walau harus melalui masa-masa sulit.
1. Peta Cinta
Tumbuhkanlah peta cinta. Peta cinta ini digambarkan sebagai ruang di otak dimana Anda menyimpan berbagai informasi tentang pasangan Anda. Hal ini sangat penting agar Anda benar-benar mengenal pasangan, mengetahui impian, harapan, minat, dan mempertahankan kepentingan masing-masing di sepanjang hubungan.
2. Kagum
Peliharalah rasa suka dan kekaguman Anda. Miliki pandangan positif tentang pasangan Anda, hormati dan hargai perbedaan mereka.
3. Saling dukung
Pahamilah ketika pasangan mengalami masa-masa buruk atau sulit dalam kehidupannya. Dengan membuatnya menyadari bahwa diri Anda selalu ada untuk mendukungnya, sama halnya dengan Anda menjaga kerekatan hubungan yang dalam hal ini sangat vital bagi pernikahan Anda.
4. Pengaruh pasangan
Izinkan pasangan mempengaruhi Anda. Kok enak ya? Padahal kan kita juga punya ego, identitas diri dan pola pikir. Tapi, ada kalanya dalam suatu hubungan dan situasi pelik, kita perlu membiarkan diri kita dipengaruhi pendapat pasangan, demi mencari jalan keluar setelah kedua belah pihak tenang. Jika kedua belah pihak saling membiarkan satu sama lain dalam memberikan pengaruh ini, maka mereka akan belajar menghormati satu sama lain pada tingkat yang lebih dalam.
5. Tenang dan Toleran
Penting sekali untuk bisa berkompromi pada masalah-masalah yang secara prinsip dapat diselesaikan. Caranya? Lembutkan suara Anda, belajar untuk membuat dan menerima upaya perbaikan, tenangkan diri sendiri dan pasangan, kompromi, dan toleran terhadap kesalahan pasangan masing-masing.
6. Atasi Kebuntuan.
Masalah-masalah penting yang tidak dapat diselesaikan karena perbedaan prinsip yang mendasar membutuhkan pemahaman dari pihak ketiga dan komunikasi yang mendalam. Tujuannya adalah setidaknya untuk mendapatkan posisi yang memungkinkan salah satu pasangan untuk berempati dengan pandangan pasangannya, walaupun jika kesepakatan tidak dapat diraih.
7. Tetapkan Tujuan Bersama
Ciptakan sistem nilai bersama yang secara terus menerus dilakukan demi menghubungkan pasangan, melalui ritual atau tradisi dan peran bersama. Ini penting untuk makin menyadarkan diri, menjawab kebutuhan jiwa Anda, apakah Anda dan pasangan benar-benar punya tujuan bersama dan tidak dapat hidup terpisah.
Semoga berhasil, salam bahagia ?