Lontong Cap Go Meh, Lambang Pembauran Cina dan Jawa
Lontong cap go meh ternyata berasal dari peranakan China di Jawa.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Lontong cap go meh ternyata berasal dari peranakan China di Jawa.
Pada saat dinasti Zhou, para petani sangat gemar memasang lampion-lampion yang dinamakan Chau Tian Can di sekeliling ladang untuk mengusir hama dan menakuti binatang-binatang perusak tanaman yang merusak sawah mereka. Sebagai tambahan untuk menambah ketakutan binatang-binatang perusak tanaman, mereka memainkan segala bunyi-bunyian serta bermain barongsai. Inilah yang menjadi asal muasal Perayaan Cap Go Meh.
Makanya, pada perayaan Cap Go Meh Anda akan menemukan barongsai-barongsai yang siap menyambar angpao dengan iringan musik-musik yang ritmik dan nyaring.
Perayaan Cap Go Meh juga dikenal sebagai acara pawai menggotong joli Toapekong untuk diarak keluar dari Kelenteng. Toapekong merupakan dewa yang pada umumnya merupakan kakek yang sudah tua.
Dalam perayaan Cap Go Meh, tidak lengkap rasanya jika tidak menyajikan Lontong Cap Go Meh untuk disantap. Lontong Cap Go Meh adalah masakan adaptasi peranakan Tionghoa Indonesia terhadap masakan Indonesia, tepatnya masakan Jawa. Dimana ketika perayaan Cap Go Meh, kaum peranakan Jawa mengganti hidangan yuanxiao (bola-bola tepung beras) dengan Lontong yang disertakan dengan hidangan Jawa lainnya.
Hidangan yang terdiri dari Lontong, opor ayam, sayur lodeh, sambal goreng hati, acar, telur pindang, abon sapi, bubuk koya, sambal dan kerupuk ini sangat lezat disantap dalam kumpul keluarga di hari Cap Go Meh anda.
Kenapa harus Lontong? Lontong Cap Go Meh dipercaya melambangkan asimilasi atau semangat pembauran antara kaum pendatang Tionghoa dengan penduduk pribumi di Jawa.
Lontong Cap Go Meh juga dipercaya mengandung perlambang keberuntungan. Lontong yang padat dianggap berlawan dengan bubur yang encer dimana ada anggapan tradisional Tionghoa yang mengkaitkan bahwa bubur adalah makanan orang miskin atau orang sakit. Bentuk Lontong yang panjang juga melambangkan panjang umur. Disajikan dengan telur yang melambangkan keberuntungan, sementara kuah santan yang dibubuhi kunyit berwarna kuning keemasan melambangkan emas dan keberuntungan.
Tradisi menyajikan Lontong Cap Go Meh adalah fenomena khusus Peranakan-Jawa. Akan tetapi Lontong Cap Go Meh juga dianggap sebagai salah satu masakan Betawi karena pengaruh Suku Betawi yang sangat kuat pada kebudayaan peranakan Tionghoa. (Sajian Sedap/Ghitha)