Albert Yanuar Konsisten Hadirkan Empat Koleksi dalam Setahun
Menurut pria kelahiran 26 Juni 1985 itu, berbisnis dengan para buyer internasional memiliki tantangan tersendiri.
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM - Perhelatan Indonesia Fashion Week (IFW) 2015 yang berlangsung di Jakarta Convention Center, 26
Februari - 1 Maret lalu, turut menyuguhkan karya-karya desainer muda berbakat.
Mereka bukan sekedar berbakat. Tetapi juga kuat dari sisi bisnis. Masing-masing sudah memiliki siasat bisnis agar mampu bersaing di industri yang menyumbang presentase terbesar bagi produk domestik bruto (PDB) Indonesia 2014.
Mereka juga tidak hanya bermain di pasar lokal, tetapi juga internasional.
Desainer Albert Yanuar adalah satu dari sekian banyak desainer muda berbakat itu.
Albert yang memulai kariernya sebagai desainer busana pesanan itu sudah berhasil menjual produk busana siap pakai (ready to wear) ke pasar internasional seperti Hongkong, Filipina, Singapura, dan Australia.
Menurut pria kelahiran 26 Juni 1985 itu, berbisnis dengan para buyer internasional memiliki tantangan tersendiri. Ada beberapa standarisasi yang harus dipenuhi desainer.
"Mereka biasanya ingin melihat koleksi beberapa musim ke depan karena mereka ingin kerja sama terus terjalin. Tidak berhenti di satu koleksi saja. Dari situ, mereka juga dapat menilai konsistensi desainer dalam berkarya," ujar Albert kepada Tribunnews sebelum mempresentasikan koleksi terbarunya dari lini Algarry di panggung IFW 2015, Sabtu (28/2/2015).
Sebagai solusi, Albert pun mulai berkomitmen untuk melansir koleksi dua lini busana siap pakainya, Albert Yanuar dan Algerry, empat kali dalam setahun.
Disamping koleksi spring-summer dan fall-winter, finalis Lomba Perancang Mode 2009 itu turut menambah koleksi resort, dan pre-fall.
Ia mengatakan, standar empat koleksi dalam setahun memang sudah lumrah diaplikasikan desainer-desainer yang sudah memiliki nama besar di industri mode dunia.
Keempat koleksi tersebut tentunya juga akan dilansir di Tanah Air yang menurutnya adalah pasar yang cukup berpotensi untuk digarap.
Pada 2015, Albert juga berencana mengekspansi bisnisnya ke ranah busana pria demi memeroleh pasar yang lebih luas lagi.
Di ranah tren, Albert untuk setahun mendatang akan menjadikan art nouveau sebagai tema tren utamanya.
"Aku akan menghadirkannya dalam permainan motif geometris yang diaplikasikan dalam teknik digital printing. Aku juga bakal menyuguhkan bentuk-bentuk baru," kata desainer yang dikenal dengan desain busana yang multiguna itu.