Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Kulit Belum Bebas dari Bahaya UV Meski Berada di dalam Ruangan

Sebetulnya, kulit orang Indonesia yang berwarna coklat dan sawo matang tergolong kuat karena memiliki banyak pigmen.

Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kulit Belum Bebas dari Bahaya UV Meski Berada di dalam Ruangan
Shutterstock
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bukan rahasia lagi bila kulit yang terlalu sering terpapar sinar ultraviolet (UV) matahari berisiko mengalami berbagai macam gangguan kulit.

Namun bukan berarti kulit aman dari efek UV meski Anda berlindung di dalam ruangan.

Dijelaskan Dokter spesialis kulit Abraham Arimuko, sinar UV terdiri dari dua jenis yakni sinar UVA dan sinar UVB.

Perbedaannya, terletak pada kekuatan pancarannya. Mudah untuk menghadang efek sinar UVB karena atap rumah atau awan saja sulit ditembusnya.

Lain halnya dengan sinar UVA. Segala penghalang seperti atap rumah, kaca, dan pakaian pun tidak akan ampuh menghadangnya.

Begitu pula pigmen kulit manusia. Sebetulnya, kulit orang Indonesia yang berwarna coklat dan sawo matang tergolong kuat karena memiliki banyak pigmen. Semakin gelap, semakin kuat perlindungannya.

"Tanpa perlindungan yang tepat, sinar UVA tetap bisa menembus pigmen kulit hingga ke dalamnya lalu merusak serabut-serabut kolagen sehingga mempercepat proses penuaan kulit," ujar Abraham di acara peluncuran kampanye  "Enjoy the Sunshine Goodness" yang digelar Nivea, Kamis (23/4/2015).

Berita Rekomendasi

Ini mengapa kulit Anda belum bebas dari bahaya sinar UV meski tidak terpapar sinar matahari secara langsung.

Dokter yang kesehariannya berpraktik di RSPAD Gatot Subroto tersebut menambahkan, dampak sinar UVA baru akan terasa bertahun-tahun kemudian. Berbeda dari sinar UVB yang dampaknya bisa timbul dalam waktu singkat. Contohnya, kulit terbakar atau memerah.

Kanker kulit disebut Abraham sebagai dampak terburuk sinar UVA yang patut diwaspadai.

Dalam hal pencegahan, melindungi kulit dari sinar UVA dengan mengaplikasikan produk tabir surya berlabel SPF ternyata tidaklah cukup. Abraham menjelaskan, SPF (Sun Protection Factor) sebetulnya hanya mampu menahan radiasi UVB. Adapun produk yang tepat untuk menangkis UVA haruslah yang berlabel PA.

Apa itu PA?

PA atau Protection Aging adalah suatu kemampuan tabir surya melipat gandakan daya tahan kulit untuk melindunginya dari sinar UVA.

Perhitungan kekuatan perlindungan kulit PA terbagi menjadi tiga, yakni "+" (2 kali lebih kuat), "++" (4 kali lebih kuat),  "+++" (8 kali lebih kuat). PA ++ sangat direkomendasikan untuk tipe kulit Asia.

"Mengingat UVA dapat menembus segala medium, pastikan gunakan produk tersebut kapanpun dan di manapun," kata dia.

Bentuk pencegahan lainnya antara lain menjaga kulit tetap terhidrasi dan kurangi aktivitas di luar ruangan pada pukul 09.00 - 15.00, saat intensitas sinar matahari sedang tinggi-tingginya. (Daniel Ngantung)

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas