Menyulap Jilbab Lama Menjadi Baru, Inilah Kreativitas Perempuan di Kedai Kreasi
Tampil cantik saat silaturahmi di suasana Lebaran tak harus mahal dan pakai baju baru.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Tampil cantik saat silaturahmi di suasana Lebaran tak harus mahal dan pakai baju baru. Berbekal kreativitas dan cat tekstil, busana muslim (hijab) lama pun bisa disulap jadi baru.
Utak-atik hijab lawas jadi baru ini coba ditularkan dua pelukis Surabaya, Ovy Noviardhyani, dan Novita Sechan, serta Ari, dosen Seni Rupa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Kedai Kreasi, Jumat (10/7).
Kegiatan yang dilakukan mulai pukul 15.30 hingga saat buka puasa itu diikuti sedikitnya 20 peserta beragam usia, mulai remaja hingga dewasa.
Sebagian lagi malah berlanjut setelah buka puasa. “Melukis di atas kain hijab ini memang lebih sulit dan tak seperti melukis di kain kanvas,” ungkap Ovy yang dikenal sebagai pelukis kupu-kupu biru.
Agar hasil maksimal, pekukis yang sudah beberapa kali menggelar pameran ini mengingatkan peserta supaya tidak mencampur cat akrilik atau cat tekstil dengan air terlalu banyak.
Selain itu, setiap kain yang akan dilukis terlebih dulu dikencangkan pakai pidangan.
“Soal mau mencampur antar warna itu tergantung selera masing-masing, mau bikin warna apa untuk kain kerudungnya,” imbuh Novita Sechan.
Untuk memudahkan peserta membuat gambar, para pelukis ini juga menyiapkan sejumlah patron.
“Asyik….jadi keren ini hijabku. Nggak kelihatan lagi seperti barang lama,” seru Ihdina Sabili sambil membeber hijabnya yang sudah berisi hiasan bunga warna-warni.
Agar tampil lebih bervariasi, mahasiswi semester VI Jurusan Arsitek ITS Surabaya ini menambahkan pula bercak-bercak di beberapa sudut kain hijabnya.
“Selesai pas saat buka puasa. Kalau yang gambarnya lebih rumit memang lebih lama selesainya,” urai gadis asal Jombang ini.