Tanpa Gamis, Fashion Islami Berpadu dengan Gaya Jepang
Itang seakan ingin mendobrak stereotipe kebanyakan orang soal konsep busana muslim yang melulu dibalut oleh nuansa timur tengah, gaun gamis menjuntai
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Busana muslim tidak selalu bernuansa timur tengah, mungkin adalah deskripsi yang pas menggambarkan peragaan busana muslim Lebaran bertajuk Eternity in Ramadhan yang digelar di Aeon Mall BSD City, belum lama ini.
Itang seakan ingin mendobrak stereotipe kebanyakan orang soal konsep busana muslim yang melulu dibalut oleh nuansa timur tengah, gaun gamis menjuntai dan sutra putih mengilap. Itang justru mengusung gaya fashion Islami bisa berpadu apik dengan sentuhan bernuansa Jepang.
Asimilasi mode antara budaya negeri Sakura dengan islam dihadirkan koleksi busana muslim nuansa Jepang lewat celana-celana berbahan lebar yang semakin indah berkat aplikasi motif burung bangau atau motif sisik ikan, angsa, geometri serta lipatan kertas berbalut pita khas Jepang.
Khusus di gelaran fashion show yang merupakan salah satu program Ramadhan di Aeon Mall BSD City tersebut menampilkan keseluruhan koleksi yang terbagi atas empat sekuens, yakni Kamilaa by Itang Yunasz, Moschaict by Itang Yunasz, Preview by Itang Yunasz, dan Itang Yunasz.
“Saya ingin mencoba menyentuh pasar Asia (Jepang) di lingkungan pengunjung Aeon Mall. Hasilnya, saya langsung dapat pembeli karena konsep yang saya jual tidak satu paket, tapi bisa dibeli per potong, semisal mau beli blazer kimono, scarf, atau celananya saja,”ujar Itang Yunasz selepas acara fashion show, awal minggu lalu.
Bicara soal tema dan warna, Itang memercayakan warna biru indigo dan oranye untuk busana muslim nuansa Jepang miliknya. Itang ialah seorang desainer yang rutin menggunakan digital printing yang dikombinasikan dengan warna untuk total 24 koleksi.