Aksi Penyayang Binatang Bikin Jane Birkin Emoh Namanya Tetap Dilekatkan di Tas Hermes
Para insan mode pasti tak asing lagi dengan tas Birkin Hermès yang begitu terkenal dan sangat legendaris
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM – Para insan mode pasti tak asing lagi dengan tas Birkin Hermès yang begitu terkenal dan sangat legendaris. Tas ini pun menjadi salah satu tas yang menjadi favorit para selebriti.
Jane Birkin, model dan penyanyi asal Inggris merupakan sosok yang menjadi inspirasi di balik tas Hermès yang terkenal tersebut.
Akan tetapi, Birkin baru saja meminta kepada pihak Hermès untuk menamai ulang tas favorit wanita di dunia tersebut.
Permintaan Birkin tersebut dilayangkan setelah membaca informasi dari PETA yang merupakan asosiasi perlindungan satwa tentang praktik pemotongan buaya-buaya secara kejam untuk diambil kulitnya sebagai bahan pembuat tas tersohor itu.
Menurut informasi PETA, praktik kejam terhadap buaya-buaya tersebut terjadi di penangkaran buaya di Texas, Amerika Serikat hingga Zimbabwe. PETA menyatakan setidaknya dibutuhkan dua hingga tiga ekor buaya untuk membuat sebuah tas Birkin Hermès yang memang berbahan baku kulit buaya.
"Saya telah diperingatkan tentang praktik kejam yang harus dialami oleh buaya-buaya dalam proses pemotongan guna untuk produksi tas-tas Hermès yang menyandang nama saya. Saya telah meminta kepada Hermès Group untuk menamai ulang tas Birkin hingga adanya praktik pemotongan yang lebih baik sebagai respon dari norma internasional yang dapat diimplementasikan dalam produksi tas ini," demikian pernyataan Birkin.
Adapun pihak PETA melalui Ingrid Newkirk, sang pendiri merilis pernyataan pula terkait dengan permintaan Birkin. Menurut Newkirk, pihaknya amat berterima kasih dengan Birkin atas keputusannya untuk mengakhiri asosiasinya dengan Hermès usai membaca informasi dari PETA tentang praktik penangkaran dan pemotongan buaya-buaya dengan cara yang kejam.
"Kami meminta Hermès untuk menghentikan menjarah buaya-buaya dari kehidupan alam liar untuk keperluan industri dan memotong mereka hanya untuk diambil kulitnya. Saat ini tas-tas Birkin dikenal sebagai tas para selebriti dan sosialita, namun nanti tidak akan ada orang yang mau mengenakannya setelah mengetahui apa yang terjadi. Kemudian, para pembela satwa akan bernapas lega," tegas Newkirk.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.