Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Cukup Tidur Tetapi Selalu Mengantuk di Siang Hari? Waspada Hipersomnia

Jika Anda merasa selalu ingin tidur padahal sudah cukup tidur, mungkin Anda mengalami hipersomnia.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Cukup Tidur Tetapi Selalu Mengantuk di Siang Hari? Waspada Hipersomnia
NET

TRIBUNNEWS.COM - Tidur malam sudah cukup, tapi kok masih mengantuk terus? Dan itu terjadi bukan cuma satu atau dua kali, tapi hampir setiap hari.

Jika Anda merasa selalu ingin tidur padahal sudah cukup tidur, mungkin Anda mengalami hipersomnia.

Hipersomnia adalah kantuk berlebihan, terlihat dari tidur malam yang berkepanjangan, sulit mempertahankan keadaan terjaga pada siang hari, atau episode tidur yang tidak diinginkan pada siang hari.

Menurut World Sleep Foundation, ada tiga tipe hipersomnia yaitu hipersomnia berulang, idiopatik dan post-trauma.

Hipersomnia berulang memiliki gejala terjadi kantuk hebat berulang tanpa kenal waktu.

Penderitanya bisa tidur 16-20 jam sehari. Hipersomnia idiopatik adalah gangguan neurologis, di mana penderitanya tidur malam dalam jangka waktu lama tetapi tidak menyegarkan.

Sehingga, siang hari tetap mengantuk, meski sudah tidur siang dalam waktu lama, penderita tetap merasa kurang tidur.

Berita Rekomendasi

Hipersomnia post-trauma, terjadi pada orang yang mengalami cidera otak atau syaraf di kepala.

Biasanya, hipersomnia jenis ke-3 sembuh dengan sendirinya dalam hitungan minggu atau bulan atau ketika cideranya sembuh.

Kenali pemicunya
Kurang tidur dalam jangka waktu lama disinyalir jadi salah satu penyebab hipersomnia.

Misalnya, kebiasaan begadang yang pada satu titik akan membuat tubuh dan otak kelelahan dan menuntut tidur yang sangat panjang dalam jangka waktu yang lama juga. Pemicu lainnya adalah:

- Faktor lingkungan terdekat, seperti pasangan yang tidurnya mengorok dan kehadiran bayi baru yang minta disusui setiap tiga jam sekali walau di tengah malam.

- Shift kerja berubah-ubah. Jam biologis yang tidak tetap, akan mengacaukan ritme sirkadian (ritme internal tubuh) dan membuat otak sulit bersinkronisasi mengatur waktu tidur.

- Kondisi mental yang tidak sehat seperti cemas berlebih, depresi, kekecewaan yang mendalam seringkali membuat seseorang susah tidur dan terbangun tengah malam.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas