Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Pentingnya Membacakan Cerita Pengantar Tidur untuk Anak

Orangtua seharusnya meluangkan waktu untuk membacakan cerita pengantar tidur untuk anak pada malam hari.

Penulis: Regina Kunthi Rosary
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Pentingnya Membacakan Cerita Pengantar Tidur untuk Anak
net

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary

TRIBUNNEWS.COM - Orangtua seharusnya meluangkan waktu untuk membacakan cerita pengantar tidur untuk anak pada malam hari.

Sebuah penelitian di Harvard University mengangkat efek yang terjadi pada anak-anak setelah selama setahun rutin dibacakan cerita pengantar tidur oleh orangtuanya.

Penelitian tersebut mengungkap keuntungan dari cerita pengantar tidur lebih banyak didapat oleh anak-anak perempuan yang dibacakan cerita oleh sang ayah.

Elisabeth Duursma, sang peneliti, mengatakan bahwa efek yang dihasilkan besar, apalagi jika sang ayah mulai membacakan cerita pengantar tidur tersebut kepada anak yang usianya masih di bawah dua tahun.

Apa yang membedakan seorang ibu dengan ayah dalam membacakan cerita pengantar tidur?

Seorang ibu cenderung akan berlaku seperti guru, kata Duursman. Ia akan mengemukakan pertanyaan faktual, seperti "Berapa apel yang kamu lihat dalam gambar?".

Berita Rekomendasi

Sementara itu, seorang ayah akan mengemukakan pertanyaan abstrak yang dapat memunculkan imajinasi anak-anak.

Duursma mengatakan seorang ayah akan mengemukakan pertanyaan, seperti "Lihat, sebuah tangga. Ingatkah kamu bahwa aku pernah memiliki tangga seperti itu di mobil truk?".

Pertanyaan semacam itu, menurutnya, sangat bagus untuk perkembangan bahasa anak karena anak dituntut menggunakan otaknya lebih keras. Hal itu juga menantang secara kognitif.

Seorang ahli pengasuhan anak, Justin Coulson, menambahkan, perbendaharaan kata anak anak berkembang ketika ia mendengarkan cerita. Selain membuat anak merasa nyaman, mendengarkan cerita pengantar tidur juga memengaruhi kapasitas belajarnya.

Penelitian juga secara konsisten menunjukkan bahwa membacakan cerita untuk anak membuat kualitas kemampuan berhubungan dengan orang lain, kemampuan akademik, dan ketahanannya bertambah.

Sayangnya, sebuah penelitian di Inggris menemukan bahwa satu dari empat orangtua tidak pernah membacakan cerita untuk anak-anaknya, atau hanya membacakan setiap enam bulan sekali. (Daily mail)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas