Delapan Jenis Kecerdasan Anak yang Perlu Dideteksi Tiap Orangtua
Anak Anda mungkin kurang berprestasi di sekolah, tapi bisa jadi dia punya jenis kecerdasan lain.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Orangtua mana yang tak menginginkan anaknya tumbuh menjadi individu yang cerdas dan terampil.
Tapi, apakah istilah cerdas hanya bagi anak yang selalu mendapat ranking di sekolahnya? Atau adakah penjelasan lainnya?
Kecerdasan menurut Thomas Armstrong, Ph.D, seorang ahli di bidang multiple intelligences adalah kepintaran yang tidak hanya dilihat dari segi akademis saja, melainkan juga dari keterampilan maupun bakat anak. Diakui Thomas Armstrong, setiap anak itu sebenarnya pintar, hanya saja jenis dan konsentrasi kepintarannya berbeda-beda.
"Kita bisa mengenali kepintaran anak dan menentukan cara terbaik untuk menstimulasi kepintaran tersebut dengan mengamati tingkah laku mereka," ujar Armstrong dalam acara #BedaAnakBedaPintar persembahan S-26 Procal GOLD di Bali Room, Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis (1/10).
Berikut 8 jenis kecerdasan anak yang perlu orangtua ketahui
Berikut adalah 8 jenis kecerdasan anak yang perlu orangtua ketahui menurut Thomas Armstrong, Ph.D:
Word Smart
Anak dengan jenis kepintaran ini dapat dilihat dari kegemarannya yang suka membaca, menulis, berbicara dan juga mendengarkan cerita. Orang tua dapat mengajak si kecil untuk membaca buku cerita bersama-sama, melakukan percakapan maupun bermain blok yang bertuliskan kata-kata. Ini 8 jenis kecerdasan anak yang pertama.
Number Smart
Anak lebih tertarik pada angka, matematika, sains dan juga hal-hal yang berhubungan dengan logika, misalnya menanyakan "mengapa langit berwarna biru?". Orang tua dapat mengajak si kecil bermain angka-angka, mengajaknya melakukan permainan yang mengharuskan ia menghitung, seperti monopoli.
Nature Smart
Jenis kepintaran yang satu ini dapat Mama lihat dari kesukaan si kecil dengan alam, menyukai binatang, peduli dengan lingkungan alam, bahkan ia dapat menggolongkan tanaman dan mengoleksi dedaunan. Orang tua dapat mengajak si kecil untuk membuat kebun kecil di belakang rumah dan biarkan ia berkreasi apa saja yang ingin ia tanam.
Self Smart
Ia cenderung senang bermain sendiri, bahkan ia sudah tahu saat besar nanti ingin jadi apa. Tak hanya itu, ia juga memiliki rasa percaya diri yang kuat dan juga dapat mengkomunikasikan perasaannya. Orang tua dapat mengajak si kecil untuk berbicara dari hati-hati, saat ia memberitahu ingin jadi apa, dukung dan arahkan agar ia dapat meraih apa yang ia cita-citakan.
People Smart
Anak yang memiliki kepintaran jenis ini dapat terlihat saat ia suka bermain dengan teman-temannya, memiliki empati, suka memimpin dan bahkan dapat memahami perasaan orang lain. Bermain bersama di luar rumah, mengajaknya datang ke acara keluarga merupakan salah satu cara untuk mengembangkan kepintarannya tersebut.
Body Smart
Dapat terlihat dari si kecil yang dapat menciptakan sesuatu dari tangannya, suka menari, berolahraga, serta menyentuh benda-benda dan mempelajarinya. Agar perkembangan kepintaran si kecil berjalan dengan optimal, orang tua dapat mengajaknya melakukan olahraga bersama atau mengajaknya menonton bioskop. ini 8 jenis kecerdasan anak yang keenam.
Picture Smart
Si kecil yang memiliki jenis kepintaran ini biasanya ia suka menggambar, menyukai seni, suka berimajinasi dan juga bermain dengan menggunakan balok untuk membangun sesuatu. ini 8 jenis kecerdasan anak yang ketujuh.
Music Smart
Sudah jelas si kecil suka bernyanyi, memainkan alat musik, mengingat lagu dan berbagai hal yang berhubungan dengan musik. kita sebagai orang tua dapat mengajaknya nonton konser musik, bernyanyi bersama seperti melakukan karaoke. Selain itu, bisa juga mengikutsertakan si kecil dalam kegiatan musik, misalnya les piano atau berlatih vokal.
Armstrong juga menegaskan bahwa setiap anak bisa saja memiliki lebih dari satu jenis kecerdasan, dari delapan kecerdasan yang disebutkan di atas. Jadi sebagai orang tua, kita harus mencoba menstimulasi kedelapan kecerdasan tersebut pada si kecil dan mengobservasinya. Mana kecerdasan paling menonjol dari si anak. Setelah itu baru mengarahkannya pada jalur yang tepat. Selamat mencoba.
Axel Natanael Nahusuly/intisari-online.com