Celana Jeans Bantu Hapus Batas dan Kelas Ekonomi Seseorang
Kaum pria dan wanita, terutama generasi muda, baik di dunia atau Indonesia, umumnya memiliki satu pasang celana tipe skinny jeans.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kaum pria dan wanita, terutama generasi muda, baik di dunia atau Indonesia, umumnya memiliki satu pasang celana tipe skinny jeans.
Celana dengan potongan yang pas di tubuh ini, memang menjadi tren selama hampir sepuluh tahun belakangan. Saking maraknya, rasanya sudah sangat lazim melihat seseorang mengenakan celana skinny jeans dalam berbagai kesempatan.
Namun demikian, ternyata skinny jeans tidaklah begitu populer di Eropa atau Amerika Serikat. Menurut Jill Lawrence, Fabric Concultant dari Inggris untuk RA Jeans mengatakan Inggris dan negara-negara Eropa lainnya skinny jeans tak menjadi favorit,
"Di Eropa orang-orang lebih suka mengenakan celana jeans dengan Model lebih longgar, seperti boyfriend jeans," ujar Lawrence.
Berbeda dengan Eropa, orang Amerika Serikat, menurut Lawrence terbilang rata untuk penggunaan skinny jeans dan Model yang lebih longgar.
"Kalau di sana (AS) ada yang mengenakan skinny jeans tapi tidak banyak, mereka lebih senang dengan yang berpotongan lurus," ujar Lawrence saat ditemui di acara peluncuran RA Jeans di Egome, Gunawarman, Jakarta (8/10/2015).
Lawrence juga mengungkapkan bahan jeans sudah menjadi bagian dari hidup masyarakat dunia. "Celana jeans itu akan terus ada, karena celana ini menghapus batas dan kelas ekonomi seseorang. Saat seseorang mengenakan jeans, kita tak akan tahu latar belakangnya," tutur Lawrence yang memberi contoh Pangeran Harry dari Inggris yang gemar mengenakan celana jeans.