Ini Dia Efek Menit Permenit Usai Makan Makanan Manis
Mengonsumsi terlalu banyak gula ternyata bisa memberi dampak buruk pada kesehatan.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM – Hadir sebagai pelengkap rasa di hampir semua makanan serta minuman, membuat gula begitu lekat dengan hidup seseorang.
Dikonsumsi dalam jumlah tertentu, gula memang bisa menjadi suntikan energi yang membuat tubuh lemas menjadi bertenaga kembali. Namun, mengonsumsi terlalu banyak gula ternyata bisa memberi dampak buruk pada kesehatan.
Dr. Wayne Osborne, ketua ikatan dokter online di Treated.com mengatakan, efek yang ditimbulkan oleh gula bagi tubuh tak semanis rasanya.
“Minuman atau makanan manis kemasan mengandung kadar gula yang tinggi, walau hanya dimakan sesekali, tetap saja bisa membuat sistem tubuh menjadi kacau.”
Asupan gula harian yang direkomendasikan ialah 90 gram. Jumlah tersebut sudah termasuk dengan jumlah gula yang ada dalam makanan pokok, seperti nasi, buah, bahkan sayur. Sehingga, asupan gula yang sebaiknya dikonsumsi dalam bentuk lain, seperti minuman atau camilan manis hanyalah 30 gram atau sekitar 2 sendok makan.
Jadi, bila Anda sudah mengonsumsi segelas teh manis dengan 2 sendok makan misalnya, tandanya Anda perlu menghindari minuman atau camilan manis lain bila ingin sistem tubuh berjalan dengan baik.
Sebagai gambaran, dalam sekaleng soda manis 300ml mengandung sekitar 35 gram gula. Dalam 1 botol minuman manis kemasan 500ml mengandung sekitar 40gr gula. Dan dalam sebatang cokelat ukuran sedang mengandung 30 gram gula.
Bila dalam sehari Anda mengonsumsi 2 jenis atau lebih kudapan manis tadi, tandanya tubuh sudah kelebihan gula dan ini yang akan dialami tubuh selama 1 jam ke depan:
0-15 menit:
Gula bercampur dengan bakteri dalam mulut dan membentuk asam yang bisa mengikis enamel gigi.
15-30 menit:
Gula melewati lambung dan mencapai usus kecil untuk dipecah ke dalam aliran darah. Pankreas lalu melepaskan insulin untuk mengantisipasi masuknya gula dan mencoba mengubahnya menjadi energi.
Kemudian gula dikirim ke sel-sel otot tubuh, bila ada gula berlebih akan dikirim ke hati dan disimpan sebagai lemak.
Di sisi lain, tubuh menafsirkan lonjakan gula yang tinggi sebagai akibat dari stres, sehingga keluarlah hormon kortisol dan epinefrin. Menyebabkan denyut jantung meningkat, diikuti naiknya tekanan darah, dan membuat tubuh gampang berkeringat.
30-40 menit:
Tingginya kadar gula yang masuk ke dalam tubuh juga membuat pelepasan dopamin pada otak menjadi tidak seimbang. Padahal dopamin berperan penting dalam proses berpikir dan juga motivasi. Sehingga seseorang bisa dengan mudah merasa marah dan tak bergairah.
Selanjutnya, insulin dan hormon stres yang bekerja lembur untuk mengatasi lonjakan gula menyebabkan penurunan gula darah yang dramatis sehingga bisa memicu sakit kepala. Dan setelah tubuh bekerja ekstra dalam menghadapi gula, yang Anda rasakan ialah rasa lesu bahkan mengantuk.
45 menit:
Ketidakstabilan hormon di dalam tubuh yang disebabkan oleh konsumsi gula berlebih pada akhirnya bisa mengganggu sistem kekebalan tubuh. Membuat tubuh kurang mampu menangani infeksi serta lebih mudah sakit.
Walau semua bergantung pada banyaknya gula yang dimakan serta kemampuan metabolisme tubuh, dalam beberapa kasus, sistem kekebalan tubuh bisa terhambat sampai 5 jam setelah makan gula berlebih.
Karena itulah, Dr. Osborne juga menyarankan kepada orangtua untuk lebih peduli terhadap asupan gula harian, khususnya pada anak-anak mereka. Bukan berarti kudapan manis dalam bungkus kecil terbilang aman untuk dihabiskan begitu saja. Membaca label bisa menjadi upaya pencegahan kelebihan gula yang nantinya bisa memicu obesitas, diabetes, dan penyakit gula lainnya.