TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini dikabarkan bahwa fenomena sexting kian sering dilakukan oleh remaja. Sudah separah apa keadaan saat ini?

Sebuah kasus terbaru, dilansir Intisari-Online.com, Sabtu (21/11/2015) terkait fenomena sexting baru saja terjadi di sebuah sekolah menengah atas.

Pada sekolah yang terletak di Colorado tersebut ditemukan setidaknya 100 siswa yang saling bertukar foto telanjang lewat ponsel dan mengunggahnya ke media sosial.

Hal yang mengejutkan adalah anak-anak yang melakukan hal ini ada yang baru berusia 12 tahun.

Di usia yang sedini itu mereka sudah berfoto telanjang dan melakukan sexting.

Menurut keterangan, sebagian besar pelaku sexting ini adalah anak-anak anggota Canon City High School, sebuah klub sepak bola.

Gegara kasus ini, Canon City School membatalkan jadwal pertandingan sepak bola mereka yang terakhir.

Kasus foto telanjang remaja-remaja ini ternyata sudah ada sejak beberapa tahun lalu.

Menurut pihak sekolah sebagian besar anak perempuan di sekolah sering dipaksa secara tidak langsung untuk mengambil foto telanjang dan membagikannya.

Pihak sekolah kini merasa sangat khawatir dengan murid-muridnya.

Mereka kemudian melakukan pertemuan dengan orangtua murid.

Tujuan dari dilakukannya pertemuan ini adalah untuk memperingatkan orangtua tentang bahaya yang mengancam anak mereka.

Menurut pihak berwenang, masalah ini muncul karena adanya perkembangan teknologi.

Hal ini terjadi di semua tempat dan para orangtua di seluruh penjuru dunia seharusnya khawatir dan lebih waspada terhadap perilaku anak mereka.