Orang Jepang Justru Suka Sushi yang Sederhana
Kesukaan orang Jepang justru sushi yang sederhana.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kesukaan orang Jepang justru sushi yang sederhana.
Itu masuk ke dalam salah satu penilaian kompetisi sushi internasional hari ini (Global Sushi Challenge 2015) yang dinilai oleh para juri dari World Sushi Skills Institute (WSSI) yang memberikan Sertifikat Kemampuan Pembuatan Sushi dan didirikan oleh All Japan Sushi Association(AJSA), dipimpin oleh Masayoshi Kazato sejak 2013 dengan 25 anggota di Jepang dan manca negera.
"Penilaian pembuatan sushi secara sederhana justru sangat penting. Kalau kebanyakan hiasan malah jatuh penilaiannya, itu bukan model Jepang. Demikian pula penilaian kebersihan, kecepatan, teknik persiapan, metode potong ikan penataan bambu dan sebagainya sheingga menjadikan sushi enak dimakan dan nyaman indah dipandang," ujar Slamet Basuki (30) yang menjadi salah satu finalis kompetisi tersebut khusus kepada Tribunnews.com Rabu ini (25/11/2015).
Lalu sushi sendiri sebenarnya apa sih?
Penulisan sushi menggunakan huruf kanji yang dimulai pada zaman Edo (1603 - 1868) pertengahan merupakan cara penulisan ateji (menulis dengan huruf kanji lain yang berbunyi yang sama).
Sejarah Sushi
Kebiasaan mengawetkan ikan dengan menggunakan beras dan cuka berasal dari daerah pegunungan di Asia Tenggara.
Istilah sushi berasal dari bentuk tata bahasa kuno yang tidak lagi dipergunakan dalam konteks lain. Secara harfiah, "sushi" berarti "itu (berasa) masam". Suatu gambaran mengenai proses fermentasi dalam sejarah akar katanya.
Dasar ilmiah di balik proses fermentasi ikan yang dikemas di dalam nasi ialah bahwa cuka yang dihasilkan dari fermentasi nasi menguraikan asam amino dari daging ikan.
Hasilnya ialah salah satu dari lima rasa dasar, yang disebut umami dalam bahasa Jepang. Pada zaman Edo dikenal Nigirizushi.
Sebelum zaman Edo, sebagian besar sushi yang dikenal di Jepang adalah jenis oshizushi (sushi yang dibentuk dengan cara ditekan-tekan di dalam wadah kayu persegi).
Pada zaman dulu, orang Jepang mungkin kuat makan karena sushi selalu dihidangkan dalam porsi besar. Sushi sebanyak 1 kan (1 porsi) setara dengan 9 kan (9 porsi) sushi zaman sekarang, atau kira-kira sama dengan 18 kepal sushi (360 gram).
Satu porsi sushi zaman dulu yang disebut ikkanzushi mempunyai neta yang terdiri dari 9 jenis makanan laut atau lebih.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.