Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Mau Kaya Sebelum Umur 30? Ini Panduan Gaji Buatmu

Baru usia awal kerja dan bingung atur gaji, padahal ingin sukses menabung di usia 30? Ini dia panduannya.

Penulis: Sponsored Content
zoom-in Mau Kaya Sebelum Umur 30? Ini Panduan Gaji Buatmu
ISTIMEWA

TRIBUNNEWS.COM – Sudah jadi rahasia umum kalau anak muda di awal masa bekerjanya mudah tergoda untuk menghabiskan gajinya untuk bersenang-senang. Mulai dari hangout di mal, belanja gadget terbaru, atau berburu koleksi hobi.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan itu semua. Namun, alangkah baiknya jika sejak muda memiliki disiplin dan komitmen untuk mengatur gaji secara cerdas, sehingga di usia 30 sudah memiliki tabungan yang bisa dibanggakan.

Lalu apa saja yang perlu diperhatikan saat baru mulai bekerja ketika bicara soal gaji? Apakah gaji yang Anda terima saat ini sudah ideal? Ketimbang termakan mitos atau omongan yang belum tentu benar, sebaiknya cek dulu di sini gaji ideal Anda.

Nah, ini dia daftar yang perlu diperhatikan bagi para first jobber menyoal gaji:

Buat Anggaran Bulanan dan Catat Pengeluaran

Satu hal yang perlu dilakukan ketika menerima gaji pertama adalah membuat rencana anggaran bulanan yang sesuai gaji. Katakanlah gaji seorang first jobber Rp 4 juta. Dari angka tersebut, bagilah pos pengeluaran yang kiranya sesuai.

Mulai dari pengeluaran sehari-hari seperti biaya makan, transportasi, rekreasi, tagihan kost/listrik jika tidak tinggal bersama orangtua, dan lain sebagainya.

Berita Rekomendasi

Catat semua pos pengeluaran tersebut dalam satu buku atau catatan khusus. Kelak, ketika menerima gaji, Anda tidak akan bingung ke mana saja uang yang diterima itu dikeluarkan.

Pisahkan Rekening, Lalu Konsisten Menabung

Pada dasarnya mengatur keuangan memiliki satu prinsip dasar yang sederhana, yakni pendapatan = konsumsi + tabungan. Prinsip itu sebaiknya terus diingat ketika baru menerima gaji di awal bulan.

Lalu apa artinya prinsip tersebut?

Artinya Anda tidak hanya menghabiskan gaji untuk konsumsi sehari-hari saja, tapi juga untuk menabung. Sisihkan gaji untuk tabungan minimal 10% dari total gaji yang diterima. Atau jika memungkinkan 20-30% lebih baik.

Setelah itu, usahakan jangan campur adukkan rekening gaji dan konsumsi sehari-hari. Pisahkan keduanya lalu transfer sekitar 70-90% gaji ke rekening konsumsi. Jadi Anda tidak perlu tergoda menarik uang tunai dari ATM yang berisi gaji.

Siapkan Dana Asuransi atau Investasi

Kata siapa orang yang baru pertama kali bekerja tidak perlu asuransi atau investasi? Meski sebagian perusahaan memiliki fasilitas asuransi ketenagakerjaan dan kesehatan, tidak bisa dipungkiri asuransi lain juga diperlukan.

Cobalah bertanya pada rekan kerja yang lebih senior, anggota keluarga, atau orang yang telah berpengalaman sebelumnya dalam hal asuransi. Biasanya mereka memiliki saran yang lebih matang soal menyiapkan gaji untuk asuransi.

Selain itu, investasi juga menjadi hal lain yang perlu diperhatikan. Seiring perkembangan zaman, investasi bukan lagi hal yang cuma dilakukan orang yang bergaji dua digit, tapi juga para first jobber.

Banyak instrumen investasi reksadana, emas, atau bahkan saham yang memungkinkan dilakukan oleh anak muda. Nilai atau angkanya juga sesuai dengan besaran gaji yang umum diterima first jobber.

Sisihkan Gaji untuk Orangtua dan Orang Tercinta

Tentu tidak ada salahnya membahagiakan diri sendiri dengan belanja. Namun, jangan sampai lupa juga banyak orang di sekitar yang perlu diperhatikan. Salah satunya orangtua.

Jika memungkinkan, buatlah anggaaran khusus yang diperuntukkan bagi orangtua. Sisihkan sebagian kecil gaji yang diterima untuk mereka.

Ingat, membalas budi dan jasa baik orangtua yang telah membesarkan juga wajib hukumnya. Oleh karena itu ada baiknya secara teratur menyisihkan sebagian gaji untuk mereka. Anda bisa membicarakannya langsung dengan mereka di rumah.

Namun, bagaimana jika orangtua Anda menolak atau tidak menginginkannya? Anda tetap bisa menyalurkannya ke hal positif lain. Seperti menyumbang untuk kegiatan amal, panti sosial, anak asuh, atau hal-hal lainnya.

Kartu Kredit, Perlukah?

Pertanyaan seperti ini wajar terdengar di kalangan orang yang baru pertama kali bekerja. Apa perlu memakai kartu kredit atau membeli barang yang diinginkan dengan cara mencicil?

Sebenarnya semua itu kembali lagi ke perencanaan keuangan dan anggaran bulanan yang telah dibuat sebelumnya, juga skala prioritas.

Apakah hitung-hitungan di atas kertas tersebut memungkinkan untuk mengajukan diri menjadi pemegang kartu kredit? Apakah neraca keuangan bulanan tidak akan kembang-kempis jika harus menyisihkan sebagian dana untuk membayar cicilan? Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang serupa.

Jika dirasa bimbang untuk memutuskan, tidak ada salahnya bertanya pada kawan atau kerabat yang memiliki kartu kredit. Timbang baik-buruknya jika mengambil langkah mengajukan diri menjadi pemegang kartu kredit. Siapkan diri dengan berbagai konsekuensi dan risikonya.

Kelima hal tadi merupakan panduan dasar mengelola gaji di awal masa bekerja Anda. Tidak ada kata terlambat untuk memulainya dari sekarang.

Ingin tahu besaran gaji yang ideal di beberapa industri strategis? Cari tahu di sini dengan fitur Salary Benchmark, dan Anda pun berkesempatan memenangkan 1 unit Vespa S baru! (advertorial)

Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas