TRIBUNNEWS.COM - Elton John pernah mengatakan bahwa ketika harapan terbang dan hilang, maka lagu sedih bisa menerjemahkan perasaan Anda dengan sempurna.

Ternyata, ucapan musisi asal Inggris tersebut ada benarnya.

Sebab, sejumlah studi menemukan, banyak orang memilih mendengarkan lagu balada yang sedih ketika perasaan mereka tengah terluka atau kecewa.

Peneliti bernama Annemieka Van den Told an Jane Edwards melakukan riset mengenai perilaku manusia modern yang sering terbawa perasaan mendengarkan lagu balada yang sarat lirik emosional.

Mereka menemukan 4 alasan orang menikmati lagu yang memicu perasaan pilu dan merana tersebut:

Merasa satu perasaan
Pendengar lagu balada butuh tempat untuk mengekspresikan rasa sedih yang mereka rasakan.

Sejumlah responden dalam penelitian Van den Tol dan Edwards mengaku bahwa lagu sedih membantu mereka untuk melerai perasaan gelisah yang menumpul dalam dada.

Terdapat pesan
Cara lain untuk meninjau kembali tujuan kognitif saat patah hati adalah membaca dana mendengarkan lagu dengan lirik pilu tetapi membangkitkan semangat.

Salah satu lagu balada paling laris dan sering didengarkan oleh mereka yang putus cinta adalah I will Survive.

Alunan musik lembut paling laris
Sebelum seseorang memilih musik balada yang sesuai suasana hati, mereka memilih jenis musik lembut dengan tempo lambat.

Hasil hipotesa Van den Told an Edwards menunjukkan bahwa seseorang memilih lagu balada untuk mendistraksi perasaan sedih.

Tujuannya untuk cepat melupakan dan melanjutkan hidup.

Namun, hati-hati, lagu balada yang lembut dan lirik nan lirih, bisa membentuk sebuah sikap penolakan dan pengalihan dari kenyataan yang sesungguhnya.

Demi memori
Putus cinta memang menyakitkan, tetapi mengingat masa-masa indah dengan si mantan, terkadang efektif untuk mengembangkan senyum meski hanya sekejap.

Kenangan manis dan menyentuh dengan mantan, kata Edwards, merupakan alasan paling penting seseorang menikmati lagu-lagu patah hati.

Kontributor KompasFemale/Lusina