Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Kisah Nyata di Stasiun Palmerah Jadi Viral di Facebook Bikin Netizen Nangis 'Mrebes Mili'

Kisah mengharukan dan bikin netizen nangis menjadi viral di Facebook setelah sebuah akun bernama Novalya Putri membagikan kisah tersebut.

Penulis: Robertus Rimawan
zoom-in Kisah Nyata di Stasiun Palmerah Jadi Viral di Facebook Bikin Netizen Nangis 'Mrebes Mili'
FACEBOOK/NOVALYA PUTRI
Kisah nyata pria yang menggendong dua anak di Stasiun Palmerah mengundang haru dan simpati netizen setelah diposting oleh akun Facebook Novalya Putri. 

TRIBUNNEWS.COM - Kisah mengharukan dan bikin netizen nangis menjadi viral di Facebook setelah sebuah akun bernama Novalya Putri membagikan kisah tersebut.

Kisah tersebut diposting pada Rabu (3/2/2016) lalu dan hingga berita ini diunggah, Sabtu (6/2/2016) sudah 11.173 kali kisah ini dibagikan.

Sebuah angka yang fantastis, kisah yang diceritakan Putri memang menyentuh hati terutama para ibu.

Melalui status kemarin, Jumat (5/2/2016) Putri mengomentari kisah viral yang ia bagikan.

Ia mengajak agar netizen tak menghakimi ibu dari kedua anak itu karena tujuannya mendoakan bapak dan kedua balitanya.

"Saya senang sekali bahwa cerita yg saya posting kemarin viral ke cukup banyak org, sehingga makin banyak yg mendoakan. Alhamdulillah."

"Tapi.... ayolah, jgn kita menghakimi ibu dari kedua anak itu. Kita nggak pernah tau apa yg sebenarnya terjadi. Karena itu sy fokus memposting utk mendoakan si bapak dan kedua balitanya itu."

Berita Rekomendasi

"Tak perlu kita jadi hakim dan berujung gibah. Cukup doa saja semoga Allah kasih yg terbaik utk mereka, yah." Tulis Putri.

Saat berita ini diturunkan, Tribunnews.com berusaha menghubungi Putri untuk mendapatkan kisah yang lebih lengkap namun sementara, berikut kisah yang ia posting yang bikin banyak orang terenyuh:

~~~~~~~

Namanya Pak Andi Sudirman (nama belakangnya saya lupa).

Sosok dengan 2 gembolan anak depan belakang ini menyita pandanganku seketika di jalan pulang di stasiun Palmerah sore ini.

Tadinya aku hendak mengingatkannya utk tidak menggendong anak lelakinya di belakang seperti itu.

Lehernya peletat peletot karena guncangan, dan gendongan itu tak sanggup menopang kepalanya.

Sy takut lehernya patah. Langkah saya memelan, tertarik mendekatinya.

Tapi sy keburu diserobot ibu2 berkerudung hijau. Dia menanya2i bapak ini.

Sy tetap mendekat dan mendengar jawabannya.

"Saya dari Palembang. Istri saya ninggalin kedua anak saya ini. Dia kabur nggak tau ke mana. Saya nggak punya tempat tinggal. Nggak ada saudara."

"Saya baru dari dinas sosial, tapi nggak diberi solusi. Saya cuma mau pulang ke Sulawesi, tapi nggak bisa beli tiket. Tiketnya 425 ribu. Anak juga bayar. Sy ke TVRI juga, tapi disuruh ke tali kasih. Saya bilang, anak saya nggak sakit, sy cuma mau pulang."

Kereta menuju Tn Abang datang, dan saya membuntutinya.

Seketika seorang lelaki muda memberinya tempat duduk.

Si ibu berkerudung hijau diberi tpt duduk pula di samping bapak berbaju lusuh ini.

Tampangnya kelihatan capek sekali.

Cerita terus bergulir dari mulutnya. Ingus anak perempuannya yg digendong di depan meler.

Seorang ibu menawarkan tissue kering. Yang lain memberi sekantong Mitu.

Ternyata saya nggak sendirian.

Seorang ibu2 lain pula membuntutinya. saat saya menengok, si ibu sudah siap memberi uang 150 ribu. Itu dari ibu ibu di sebelah ibu2 yang ternyata juga tertarik dgn Pak Andi.

Seorang lain menyalaminya dengan 100ribu.

Yg lain juga. Saya pun tergerak dan memberinya tak seberapa. setiap ia menerima uang.

Ia selalu menatap sang pemberi dan menganggukkan kepala tanda berterima kasih.

Orang2 di sekitar memberinya arah. Saya pun kehilangan bapak dan 2 orang balitanya di peron 2 stasiun Tn Abang.

Sebelum keluar kereta tadi, saya mendoakannya.

"Pak, insya Allah bapak sampai rumah segera. Yakin, insya Allah." Ia membalasnya dengan anggukkan.

Semoga bapak segera sampai rumah. yakin Allab tak akan membiarkan bapak dan kedua malaikat bapak ini kelaparan. Insya Allah.

Sekarang Pak Andi sedang menuju pelabuhan tanjung priok.

Ingin pulang dengan kapal katanya. Untuk yang kebetulan ketemu bapak ini, silakan memberi apa yang sekenanya kebetulan Anda bawa yuk.

Semoga Allah mengganti rezeki bapak2 dan ibu2 semua. Aamiin.

*menetes air mata ini ingat Awfa di rumah.

Nak, Nda nggak akan pernah meninggalkanmu.

Namanya Pak Andi Sudirman (nama belakangnya saya lupa). Sosok dengan 2 gembolan anak depan belakang ini menyita...

Dikirim oleh Novalya Putri pada 3 Februari 2016

~~~~~~~

Komentar netizen

Postingan ini mengundang haru dan simpati.

Berikut beberapa komentar netizen di postingan Novalya Putri:

Bonita Irfanti:  Mrebes mili bacanya, Mbak. (cry emotikon) Semoga P.Andi bisa sampe rumah dengan selamat. Aamiin... *jadi tau, masih banyak orang baik di sekitar kita :')

Nurie AB Thoharoh: Sediiiiih bacany neng, Ya Allah itu istriny ****ny dmn y?
Qt aj sbagai ibu yg bekerja hanya dri jam 8 pagi smp jam 5 sore suka kpikiran ninggalin ank, lah ini kok malah tega tegany

Wiwit Dwi Widyastuti : Ya Allah, kasian bgt bapak ini. Smoga diberikan kehidupan yg lbh baik & anak2nya sehat sampai dewasa.

Dan masih banyak komentar senada yang bersimpati pada pria tersebut.

Cerita nyata ini memang mengharukan, selain mengisahkan perjuangan seorang ayah demi nasib hidup dua anaknya dan upaya ia pulang kampung yang bikin netizen jadi ingat dengan buah hati atau keluarga, kisah ini menginspirasikan soal kepekaan sosial.

Mungkin saja suatu hari saat berada di pasar, terminal, trotoar atau stasiun menemukan hal serupa, pertolongan kecil kita bisa meringankan beban hidup orang lain.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas