3 Trik Tampilkan Aksen Tradisional untuk Fasad Rumah Tinggal
Ragam etnik dari arsitektur tradisional Indonesia tergolong sangat kaya dan variatif.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Sebuah muka rumah atau fasad menjadi enak dipandang jika setiap elemen pembentuk dirancang selaras satu sama lain. Begitu pun dengan desain fasad. Beragam jenis desain fasad dengan mudah ditemukan di sekitar kita.
Tinggal pilih kesukaan kita dan kemudian aplikasikan untuk hunian.
Namun, dalam merancang desain fasad, jangan lupa dalam memperhitungkan fungsi dan tampilan. Pahami juga cara perawatan serta perbaikannya.
Pilihlah juga gaya arsitektur untuk desain fasad rumah Anda nanti. Ya, ciri khas Anda akan terpancar melalu tampilan wajah hunian. Apabila Anda menyukai sesuatu yang tradisional, desain fasad bergaya etnik juga bisa menjadi pilihan.
Ragam etnik dari arsitektur tradisional Indonesia tergolong sangat kaya dan variatif. Fasad bergaya etnik tidak mesti menerapkan gaya etnik secara 100%.
Ciri khas suatu daerah yang kemudian disesuaikan dengan detail bangunan dirasa sudah cukup mewakili gaya etnik tertentu. Yap, di bawah ini merupakan cara untuk menampilkan gaya etnik pada desain fasad.
1. Unsur tradisional
Ambillah salah satu unsur dari daerah tertentu. Misalnya, Anda ingin menerapkan arsitektur Rumah Gadang pada hunian Anda. Penerapan tersebut tidak harus sesuai dengan detail Rumah Gadang.
Anda bisa mengambil ide “tanduk” pada Rumah Gadang tersebut. Kemudian, kombinasikan dengan gaya desain yang Anda pilih untuk bangunan rumah Anda. Hasilnya, akan unik, namun cantik.
2. Motif atau pola etnik
Konsepnya sama dengan langkah pertama. Bedanya adalah jika yang awal mengambil ide fisik seperti “tanduk” Rumah Gadang, yang kali ini adalah ambil motif atau pola etnik tertentu.
Misalnya, ambil motif batik atau ukiran khas Jawa. Anda bisa menggunakan motif atau ukiran tersebut di salah satu elemen fasad. Entah itu pada dinding atau bukaan seperti pintu. Tampilan wajah rumah pun memiliki cirinya tersendiri.
3. Karakter arsitektur tradisional
Masih senada dengan dua penerapan di atas, ambil karakter arsitektur tradisional. Contohnya, bangunan khas Bali yang senang menggunakan batu alam. Kombinasi relief batu atau bubungan atap akan menguatkan kesan etnik Bali.
Atau rumah Betawi yang memiliki teras terbuka sebagai ruang tamu. Atau bisa juga rumah tradisional khas Sumatra yang selalu menggunakan rumah panggung.
Anda tertarik merenovasi desain fasad rumah dengan gaya tradisional? Selamat mencoba!
Sabrina Alisa/iDEA Books