Sering Stalking Mantan di Media Sosial? Ini Dampaknya
Peneliti menyimpan informasi mengenai status hubungan terakhir, kadar stres usai putus cinta, rasa rindu, dan dorongan seksual kepada mantan.
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM – Sebagian besar orang barangkali pernah merasakan memiliki seseorang spesial namun bukan jodoh, alias mantan.
Masalahnya, pada era digital seperti sekarang, memiliki mantan merupakan hal yang bisa jadi sangat mengganggu.
Sebab, mereka bisa jadi masih ada di sekitar Anda, setidaknya di lingkungan media sosial dan sekitarnya.
Alhasil, mau tidak mau, jika Anda belum mampu untuk unfriend si mantan, bisa jadi Anda akan terus melihat dan mengetahui kehidupannya setelah Anda.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Cyberpsychology, Behaviour, and Social Networking, meneliti mengenai apakah bijak masih berteman dengan mantan di media sosial.
Tara C. Marshall, Ph.D., seorang pengajar jurusan psikolog di Brunel University, meneliti 464 responden untuk disurvei mengenai perilaku mereka di Facebook dan aspek lainnya.
Peneliti menyimpan informasi mengenai status hubungan terakhir, kadar stres usai putus cinta, rasa rindu, dan dorongan seksual kepada mantan.
Selain itu, peneliti juga menemukan perasaan negatif mereka pada mantan.
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa mereka yang hobi mencari tahu soal mantan di media sosial memiliki kualitas emosional yang buruk.
Namun, responden yang hobi stalking mantan itu, menurut peneliti, memiliki kekuatan untuk melupakan dan meninggalkan masa lalu lebih tinggi.
“Eksposur informasi mengenai mantan lewat laman Facebook meningkatkan proses pemulihan dan kuat untuk melanjutkan hidup,” tulis kesimpulan studi.
Singkatnya, studi merangkum bahwa stalking mantan membuat Anda merasa lebih buruk, terutama jika dia sudah memiliki hubungan baru.
Manfaat baiknya adalah Anda lebih cepat move on karena memiliki dorongan untuk membuktikan kebahagiaan hidup tanpa si mantan. (Kontributor Female, Lusina)