TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bisa dikatakan brand fashion internasional  masih menguasai pasar busana kalangan masyarakat menengah dan atas Indonesia.

Padahal produk dalam negeri juga tidak kalah dibandingkan brand lokal, bahkan sejumlah produk brand terkenal luar negeri justru dibuat di tanah air.

Lantas mengapa brand luar negeri unggul?  "Harus diakui bahwa merek-merek internasional tersebut memiliki manajemen yang bagus, menciptakan trend dunia fashion," kata CEO Mega Perintis, FX Afat Adinata kepada Tribunnews, Jumat (1/7/2016).

Mega Perintis adalah perusahaan yang mengembangkan fashion untuk pria dengan merek MOC, Men’s Top, Fakelondon, Ollo, Batiksplus dan button ink dan memiliki 90 toko fashion khusus pria Manzone.

Dikatakan Afat, brand asing secara konsisten terus memperkuat “branding” di benak konsumen.

"Perusahaan perusahaan pengelola merek internasional tersebut unggul secara kompetensi, baik organisasi, sistem maupun sumber daya manusia," katanya.

Untuk membangun kompetensi yang setara dengan perusahaan perusahaan pemilik merek internasional mendorong Mega Perintis untuk mengambil kesempatan menjadi retail partner Nike pada tahun 2014 (NOS : Nike Only Store).

"Sampai dengan saat ini, Mega Perintis (melalui anak perusahaan PT Mitrelindo Global) telah mengelola 9 toko retail Nike. Mega Perintis juga fokus mengembangkan channel department store di dalam mengembangkan merek MOC dan Men’s Top," katanya.

Selain belajar dari Nike, Mega Perintis juga melakukan benchmarking dengan merek internasional seperti Zara, H&M dan Uniqlo.

Toko Manzone yang kini jumlahnya ada 90 buah di seluruh Indonesia dikembangkan dengan sentuhan store concept dan visual merchandising yang mencerminkan tagline Manzone “Feel the Difference”.

"Manzone memang menjadi destinasi dimana para pria akan mendapatkan semua kebutuhan untuk tampil lebih fashionable, trendy dengan memakai produk-produk fashion karya Indonesia," katanya.

Mega Perintis juga akan membuat terobosan dengan meluncurkan konsep baru custom made dengan nama toko Mankind di pertengahan Juli 2016.

"Sudah ada sebuah merek dari Jepang yang hadir di salah satu mall di Tangerang dengan konsep serupa, namun Mankind akan menjadi pioneer merek lokal yang mengenalkan konsep custom made ini," katanya.

Konsep taylor made, dimana konsumen datang, memilih model, diukur, dan kemudian menunggu beberapa hari/minggu untuk mendapatkan produk pakaian sesuai yang diinginkan.

Dengan konsep custom made ini, konsumen akan mendapatkan kepuasan karena bisa membuat personalisasi pakaian yang diinginkan, “It’s me, different with others”.