Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rifatun Nadhiroh

TRIBUNNEWS.COM - Pepatah bahasa inggris yang menyebutkan "Beauty is Pain" atau bermakna cantik itu menyakitkan sepertinya benar adanya.

Mungkin tak sedikit dari wanita yang tahu bahwa untuk tampil cantik, wanita diharuskan melakukan perawatan.

Perawatan yang dilakukan juga tak mudah dan tak murah.

Jika kalian para wanita pernah melakukan facial.

Pasti tahu kan bagaimana rasa sakitnya saat difacial.

Belum lagi wanita yang rela disuntik di beberapa bagian wajahnya untuk menghilangkan kerutan di wajah.

Apalagi rasa sakit yang harus dialami para wanita yang rela melakukan operasi plastik.

Wanita asal Thailand bernama Vanvisa Khawkong ini membuktikan betapa sakitnya Ia saat melakukan operasi plastik.

Melalui akun Facebook nya yang bernama sama, Ia pun tak sungkan membagikan foto-foto perubahan dirinya.

Dari yang wajahnya dekil dan terlihat biasa saja.

Ia juga membagikan foto-foto pascaoperasi yang ia lakoni.

Tak hanya itu foto bersama kekasihnya saat zaman dulu dan zaman sekarang pun Ia bagikan.

Hingga sekarang Ia membagikan foto-fotonya yang sudah berubah 360 derajat menjadi wanita yang super cantik dan seksi.

Perubahan wajahnya ini membuat banyak netizen terpukau.

Kalau diibaratkan Ia adalah upik abu yang berubah menjadi cinderella.

Nggak percaya?

Simak saja foto-fotonya berikut ini.

Hati-hati ya, beberapa fotonya ada yang terlihat menyakitkan.

1. Foto Vanvisa saat masih jadi pelajar

2. Vanvisa beranjak dewasa

3. Vanvisa sebelum operasi

4. Proses pemulihan usai operasi di bagian pelipis dan dagu

6. Penampilan Vanvisa sekarang. Cantik dan seksi banget bukan?

7. Vanvisa bersama kekasihnya dulu dan sekarang. Dua-duanya berubah drastis ya?

Meski sekarang Vanvisa terlihat sangat cantik dan seksi namun dari foto-foto yang Ia unggah menunjukkan bahwa jika ingin cantik setiap wanita harus mau kesakitan dan memiliki modal yang tak sedikit.

Daripada harus merasa kesakitan dan mengeluarkan banyak uang untuk operasi, lebih baik kita bersyukur atas apa yang sudah kita miliki sekarang.

Setuju nggak? (*)