Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Da'wah Bunda Fat di Masjid Tsin Tsa Tsui Hongkong: Titip Rindu Buat Ibu

Beberapa hari lalu Bunda menyampaikan da'wah di Masjid Tsin Tsa Tsui, di kawasan Kowloon, Hongkong

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Da'wah Bunda Fat di Masjid Tsin Tsa Tsui Hongkong: Titip Rindu Buat Ibu
ist
Bunda Fat (tengah) di Hongkong 

TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Beberapa hari lalu Bunda Fat menyampaikan da'wah di Masjid Tsin Tsa Tsui, di kawasan Kowloon, Hongkong.

Motivasi reliji yang disampaikan oleh Bunda Fat sangat menggugah ratusan tenaga kerja Indonesia (TKI), terutama wanita, yang menggantungkan nasibnya di negeri beton itu.

Sehubungan dengan da'wah di Hongkong tersebut, Bunda Fat mengapresiasi seorang sahabat sejatinya, yaini Dr. Wulan Maya Sari, MHKes. Ia adalah seorang dosen dan sekaligus dokter lulusan Fakultas Kedokteran Unpad, Bandung. Dr.Wulan Maya Sari selalu mengkritisi  materi reliji & perjalanan reliji  Bunda Fat, dimanapun Bunda Fat berda'wah.

Dari Wulan Maya Sari inilah Bunda Fat mendapat kabar betapa kehadirannya amat dinanti oleh para jemaahnya di Kowloon, Hongkong, Kerinduan akan kehadiran Bunda Fat itu diperoleh dr.Wulan Maya Sari dari salah seorang TKW di sana, yakni Mita. 

"Mita menyampaikan bahwa motivasi reliji yang Bunda Fat sampaikan di serambi kanan Masjid Tsin Tsa Tsui di Kowloon, Hongkong, dihadapan para jama'ah Majlis Ta'lim para TKW yang libur hari Sabtu itu sangat menggugah. Kehadiran Bunda Fat sangat dinantikan untuk menyalurkan inspirasi mereka untuk menggugah jiwa yang sedang beku di negeri beton," demikian antara lain disampaikan dr.Wulan Maya Sari.

Permintaan dr.Wulan Maya Sari yang penuh makna dan disampaikan sendu itu tak kuasa ditolak oleh Bunda Fat. Para sahabat TKW di negeri beton mengharapkan sekali silaturahim kembalinya Bunda Fat di Hongkong. Isak tangis, rindu bercampur haru para TKW larut dan teringat akan kampung halamannya ketika Bunda Fat membacakan kerinduan seorang anak pada ibunya yang sedang bekerja di Hongkong, demikian diutarakan dr.Wulan Maya Sari.. 

Inillah materi yang Bunda Fat sampaikan di Majlis Ta'lim Masjid Tsin Tsa Tsui, Kowloon, Hongkong. Supaya tidak penasaran sebetulnya materi  yang Bunda Fat sampaikan adalah puisi iIllahi terapi hati yang berjudul: "Titip Rindu Buat Ibu di Hongkong".

Berita Rekomendasi

"Kini rasanya aku baru terhenyak dari fikiranku dan aku bertanya-tanya...dimanakah aku, benarkah aku sedang di rumah sendiran di negeri orang.

Berapa lama, berapa banyak biaya yang dikeluarkan oleh kedua orang tuaku. Mereka tidak pernah berhitung untuk anaknya..lalu aku bertanya berapa kali dalam satu hari aku berdoa untuk ibu?

Ibu aku rindu, aku rindu ibu, ketika dalam kandungan aku hanya menunggu asupanmu, gerakku sungguh terbatas, 9 bulan 10 hari aku bertahan, ibuku letih, ibuku lelah dalam mengandungku...

Kini aku sudah tumbuh dewasa tanpa ditunggui ibu karena ibuku  sedang di Hongkong, menjadi TKI, Ya Allah Ya Robb wahai zat yang membolak-balikan hati, janganlah engkauv balikan keimanan hamba, teguhkan imanku dan matikan dalam keindahan Islam, dan jadikanlah aku menjadi anak yang sholeh

Itulah doa ibuku sepanjang masa buat anaknya karena ibuku takut akan dipertanyakan di zaumul akhir nanti oleh Allah Ta'ala.

Ibu..hatiku beku sentuhan jemarimu tak pernah aku rasakan lagi...apakah rindu ibu sama dengan rinduku, bu?

Rasanya badanku demam..tetapi ibu nggak bisa pulang karena sedang dinegeri orang...Ya Allah sentuhlah hati ibuku agar tergerak langkah kakinya menjengukku

anakmu sedang sakit bu?

Ketika aku habis pulang dari  Puskesmas tiba-tiba ibuku menelponku, hatiku berbinar-binar terasa ibuku memelukku erat-erat sambil membisikkan ditelingaku..anakku, naluri seorang ibu tidak akan pernah sirna, dan ibuku pun sedang merindukanku..

Subhanallah, tak terasa air mataku membahasahi sekujur pipiku.

Dari jauh aku berkata, ibu peluk anakmu erat-erat, maafkan aku bu yang selama ini selalu menyusahkan ibu, selalu membuat ibu jengkel tapi ibu tetap sabar dan tegar hingga ibu menyekolahkan aku di pesantren Tebu Ireng, hingga aku tahu tata krama, hingga aku tahu sopan santun, hingga aku tahu agama, hingga aku bisa baca Al Quran..semua ini untuk tabungan ibu di akherat.

Ibu...ibu tunggu anakmu membalas budi baikmu, bu

Tunggu anakmu tumbuh dewasa  bu, tunggu anakmu merawat ibu di hari tuamu.

aku akan rawat ibu seperti ibu merawatku di waktu kecil, panjangkan umur ibu, Ya Allah ya Rabb, Titip Rinduku buat Ibu di Hongkong." tb

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas