Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Survei Membuktikan, Gaji Kurang Jadi Pemicu Utama Karyawan Memutuskan Resign

Sebanyak 69 persen responden mengatakan penghasilan rendah dibanding bebn kerja memicu mereka untuk segera hengkang

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Survei Membuktikan, Gaji Kurang Jadi Pemicu Utama Karyawan Memutuskan Resign
ISTIMEWA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Bekerja sesuai dengan minat dan juga cita-cita bisa dikatakan menjadi satu hal paling menyenangkan bagi siapapun.

Betapa tidak, pekerjaan yang menguras waktu dan tenaga terasa seimbang karena kepuasan batiniah seseorang yang bekerja sesuai bidang yang ia sukai.

Tapi, apakah itu saja cukup? Benarkah masalah gaji masih mempengaruhi Anda untuk mencari pekerjaan lainnya? Ternyata jawabannya, iya.

Anda mungkin tidak meninggalkan profesi Anda, tetapi Anda mencari perusahaan yang bersedia menghargai Anda lebih baik.

Sebuah survei baru yang digagas oleh Paychex terhadap 2000 karyawan dari latar belakang industri, mengungkapkan temuan yang tidak akan membuat Anda terkejut mengenai alasan karyawan memutuskan berhenti dan pindah kerja.

Sebanyak 69 persen responden mengatakan penghasilan rendah dibanding bebn kerja memicu mereka untuk segera hengkang dan pindah ke perusahaan lain.

Sebanyak 63 persen responden lainnya mengungkap, beban kerja terlalu tinggi dan waktu lembur tak menentu, juga alasan karyawan berhenti kerja.

Berita Rekomendasi

Berikut beberapa alasan lain yang membuat karyawan mengundurkan diri dan pindah kerja:

1.    Pimpinan atau manajer tidak peduli pada karyawan (53 persen)
2.    Pekerjaan tidak membuat karyawan bahagia (49 persen)
3.    Karyawan pindah ke kota lain (48 persen)
4.    Tidak ada penghargaan lain atau pengakuan profesional dari perusahaan (45 persen).
5.    Karyawan tidak suka dengan bos (45 persen)
6.    Jaminan kesehatan buruk dan program pensiun buruk (44 persen)
7.    Pimpinan tidak berkomitmen pada tim kerja dan perusahaan (43 persen)
8.    Tidak ada keseimbangan waktu pribadi dan waktu bekerja (43 persen)
9.    Jarak yang terlalu jauh (41 persen)
10.   Perusahaan mempromosikan karyawan yang salah untuk naik jabatan atau memecat karyawan (40 persen).

Penulis: Usihana l Sumber: Glamour

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas