Ini Cara Mencegah dan Atasi Keriput pada Wanita
Cara terbaik untuk melawan keriput adalah mencegahnya dengan menghindari sinar matahari dan tidak merokok
Penulis: Eko Sutriyanto
"Sekitar 25-30 persen protein di tubuh manusia terbuat dari kolagen, misalnya pada jaringan konektif seperti tulang rawan dan tendon," katanya.
Kolagen adalah komponen protein utama yang membentuk dermis, salah satu lapisan terluar kulit setelah epidermis. Protein ini penting untuk menjaga kulit tetap kencang dan lentur.
“Ibarat kasur, ketika masih baru, ia masih kencang dan elastis. Lama-kelamaan, kasur akan kempes,” jelas dr. Anna.
Normalnya, kolagen berperan saat kita menggunakan otot-otot di wajah untuk tersenyum, mengerutkan kening, menyipitkan mata.
Namun, saat kolagen mengalami stress, ia justru dapat mengakibatkan munculnya garis atau bahkan keriput di wajah.
Perubahan pada kolagen dapat terjadi karena beberapa hal seperti karena bertambahnya usia, kolagen pada kulit mulai memecah dan kaku.
Saat kulit masih sehat, helaian-helaian kolagen masih sangat lentur sehingga kulit dapat kembali ke bentuk semula setelah kita tersenyum atau mengerutkan dahi.
Namun, ketika kadar kolagen mulai berkurang, kulit akan kehilangan elastisitas dan tidak kembali ke bentuk awalnya.
Tubuh membutuhkan suplai kolagen dalam jumlah yang cukup meski untuk mempertahankan dan mendapatkan kolagen tidaklah mudah.
Bahkan, sejak usia 25 tahun, tubuh mulai kehilangan kolagen sebanyak 1,5% setiap tahunnya.
Akibatnya, kolagen akan mengempes dan tidak mampu lagi menyokong lapisan terluar kulit. Saat itulah awal kulit menjadi keriput.
Saat ini, ada banyak produk kolagen yang beredar di pasar. Ada yang berupa krim, suplemen, hingga suntikan kolagen.
Lalu bagimana dengan modalitas lain, dalam hal ini suntik kolagen? Suntik kolagen bertujuan untuk mengisi dan mengganti kolagen alami dalam kulit.
“Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penyuntikan kolagen mampu mengurangi garis-garis pada kulit dan membantu memudarkan bekas luka,” jelasnya.