Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Lifestyle

Kartini Muljadi Kumpulkan Serpihan Sejarah Indonesia dalam Kain Batik

Koleksi Kartini Muljadi memang terdiri atas berbagai kain batik yang dibuat sejak Indonesia belum merdeka.

Penulis: Regina Kunthi Rosary
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Kartini Muljadi Kumpulkan Serpihan Sejarah Indonesia dalam Kain Batik
Regina Kunthi Rosary/Tribunnews.com
Sejumlah koleksi batik yang ditampilkan pada peluncuran buku Batik Indonesia: Sepilihan Koleksi Batik Kartini Muljadi yang digelar di Hotel Gran Mahakam, Jakarta Selatan, Rabu (17/5/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai kolektor kain batik, pakar hukum senior Kartini Muljadi memiliki sekitar 250 koleksi yang ia kumpulkan sejak dahulu.

Ternyata, setelah dianalisis, Lucky Wijayanti yang merupakan Dosen Kriya Seni Institut Kesenian Jakarta (IKJ) mendapati kain batik koleksi Kartini Muljadi memuat penggalan sejarah Tanah Air.

"Setelah dianalisis, ternyata koleksi Ibu Kartini berdasarkan kurun waktu. Itu jarang ditemui. Biasanya, kolektor mencintai batik hanya karena suka. Tapi, ternyata Ibu punya kain batik dari beberapa zaman. Ini bisa menjadi pegangan akademis. Saya ambil kesimpulan bahwa Ibu adalah penjaga tradisi, khususnya daam hal batik Indonesia," tutur Lucky Wijayanti, Rabu (17/5/2017).

Koleksi Kartini Muljadi memang terdiri atas berbagai kain batik yang dibuat sejak Indonesia belum merdeka.

Alhasil, di antaranya terdapat kain-kain batik yang kini bisa dibilang telah punah.

Beberapa di antaranya mendapat pengaruh budaya Tiongkok, Eropa, atau Arab yang dibuat pada masa penjajahan atau sebelumnya.

Berita Rekomendasi

"Contohnya kain batik Putri Cina dan Kapal Krakatau Amsterdam ini. Jadi, ketika era itulah ada pengaruh budaya asing. Sekarang kain-kain itu sudah tidak ada. Kalau ada pun, hanya replika," ujar Lucky Wijayanti.

"Pengaruh budaya lain itulah yang terekam di kain batik. Hal-hal ini yang menjadikan Ibu Kartini secara tidak langsung mengumpulkan serpihan sejarah Indonesia dalam kain batik. Kita bisa belajar sejarah dari situ," tambahnya.

Terkait itu, diluncurkanlah buku berjudul Batik Indonesia: Sepilihan Koleksi Batik Kartini Muljadi tepat pada hari ulang tahun sang kolektor.

Acara peluncuran buku Batik Indonesia: Sepilihan Koleksi Batik Kartini Muljadi digelar di Hotel Gran Mahakam, Jakarta Selatan, Rabu (17/5/2017), dan dihadiri oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia Triawan Munaf.

Sebagai kolektor kain batik, Kartini Muljadi memahami masih minimnya dokumentasi mengenai tekstil Nusantara, termasuk batik.

Alhasil, ia berinisiatif mendokumentasikan koleksi kain batiknya dalam bentuk buku.

Dengan melakukan itu, Kartini Muljadi berharap dapat turut andil dalam memelihara, melestarikan, sekaligus mempromosikan budaya Indonesia, juga mendorong minat generasi muda Indonesia agar tak melupakan karya adiluhung bangsa sendiri.

Buku tersebut sekaligus pula menjadi dokumentasi seni batik Indonesia serta bahan referensi bagi generasi muda dalam mempelajari sejarah Batik Nusantara.

Tak hanya berisi koleksi batik Kartini Muljadi, buku itu sekaligus merekam perjalanan hidup dan kecintaan sang kolektor terhadap batik.

Koleksi batik yang dimuat di buku tersebut dibagi dalam tiga kelompok, yaitu batik Iwan Tirta, batik Pesisiran, dan batik Solo dengan ciri khasnya masing-masing.

Batik Indonesia: Sepilihan Koleksi Batik Kartini Muljadi juga secara gamblang mengisahkan perjalanan sehelai kain batik, sejak proses membatik dilakukan pada bentangan kain mori hingga menjadi kain batik utuh nan indah.

Sementara itu, sebagai wujud kepedulian untuk terus melestarikan warisan budaya tersebut, Kartini Muljadi menyumbangkan bukunya kepada beberapa lembaga pendidikan, universitas ternama, dan sejumlah sekolah mode.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas