Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Ternyata makin Tinggi Topi Seorang Koki Makin Tinggi Jabatannya

Para koki dengan tanggung jawab dan pengalaman berbeda, akan menggunakan topi yang berbeda pula.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Ternyata makin Tinggi Topi Seorang Koki Makin Tinggi Jabatannya
ist
Ilustrasi Koki 

TRIBUNNEWS.COM - Seragam seorang koki biasanya identik dengan warna putih bersih disertai sebuah topi, yang juga berwarna putih.

Tipe dan ukuran dari topi tersebut berbeda-beda. Ada yang pendek, tinggi, berlipat-lipat, hingga tanpa lipatan sedikit pun. Mengusut asal topi ini bisa dimulai dari 2.000 tahun yang lalu.

Di Asiria, sebuah kerajaan yang berpusat di Irak, seorang koki, terutama koki kerajaan, memiliki tempat yang cukup terhormat sekaligus ditakuti.

Dengan ‘hak’ untuk menyiapkan makanan bagi sang raja, koki dianggap mampu untuk meracuni raja.

Oleh karenanya, raja memutuskan untuk memberikan posisi yang istimewa untuk sang koki. Dia dibedakan dengan pegawai dapur yang lain dengan diberikan topi.

Itu untuk cerita di Asia. Untuk di Eropa ceritanya sedikit berbeda. Kewajiban untuk menghidangkan makanan seenak mungkin mengharuskan koki banyak membaca banyak buku tentang masakan.

Hal ini membuat sebagian besar orang menganggap mereka termasuk golongan pintar.

Berita Rekomendasi

Sayangnya, titel tersebut justru menjadikan mereka, bersama para seniman dan filsuf, sasaran pihak kerajaan Yunani yang ingin memusnahkan para cendekiawan.

Untuk melindungi diri, mereka masuk ke Gereja Ortodoks Yunani dan mencoba berbaur dengan para biarawan.

Salah satu cara yang digunakan adalah menggunakan seragam yang mirip dengan ‘seragam’ para biarawan.

Namun, karena tidak mau dianggap melecehkan para biarawan mereka memilih warna putih, sementara biarawan menggunakan warna hitam atau abu-abu. Saat itu pula, para koki mulai menggunakan topi.

Masih di Eropa, Raja Henry VIII dari Kerajaan Inggris memiliki cerita tersendiri. Dalam suatu jamuan makan, Raja Henry menemukan sehelai rambut dalam makanan yang akan dia santap.

Merasa terhina, sang raja memerintahkan tentara kerajaan untuk memenggal kepala sang koki.

Tidak lama kemudian dia mengeluarkan aturan bahwa semua koki wajib menggunakan topi ketika memasak. Tentunya tidak ada yang berani melawan.

Halaman
12
Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas