Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Duh Anakku Doyan Ngoceh, Apa-apa Dikomentari! Tenang Bunda, Ini Trik Pintar Mengasuhnya

Anak yang baru saja mengenal kosakata baru dibarengi dengan perkembangan otak yang semakin pesat, membuatnya kerap kali berbicara terus menerus.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Duh Anakku Doyan Ngoceh, Apa-apa Dikomentari! Tenang Bunda, Ini Trik Pintar Mengasuhnya
net
Ilustrasi 

 TRIBUNNEWS.COM - Dikit-dikit ngoceh, apa-apa dikomentari. Duh, kenapa si kecil sangat cerewet sekali ya?

Anak yang baru saja mengenal kosakata baru dibarengi dengan perkembangan otak yang semakin pesat, membuatnya kerap kali berbicara terus menerus.

Ibu sebenarnya tak perlu khawatir dengan anak yang cerewet.

Hal ini lebih "menguntungkan". Mengapa demikian?

Sebuah studi oleh University of Miami di Amerika Serikat menunjukkan bahwa anak pemalu ternyata memiliki masalah akademis yang lebih besar daripada anak yang cerewet.

Studi yang dipublikasikan oleh Journal of School Psychology juga menemukan bahwa perilaku pemalu bisa berdampak pada keterampilan akademis yang rendah.

Sebaliknya, anak yang cerewet cenderung memiliki kemampuan yang lebih baik dalam bersosialisasi dan memiliki kemampuan akademis yang lebih baik.

Berita Rekomendasi

Anak-anak yang cerewet rata-rata memiliki kualitas yang baik. Si kecil cenderung menggambarkan anak-anak yang ramah, cerdas dan terbuka.

Sayangnya, mereka sulit untuk mendengarkan atau diam dan cenderung mengganggu orang lain.

Misalnya saja saat bersosialisasi, mereka cenderung mendominasi dan tidak membiarkan orang lain berbicara.

Lalu, bagaimana cara tepat mengasuh anak yang cerewet ini?

Pertama, Ibu perlu menjelaskan pada anak mengenai etika saat berbicara dengan orang lain.


“Cobalah untuk menjelaskan pada anak kapan mereka harus berhenti dan mungkin jelaskan mana kata-kata yang sebaiknya jangan dibicarakan di depan umum. Anak bisa saja mengucapkan kata-kata yang tidak sopan,” ujar Betsy Brown Braun, spesialis perkembangan dan perilaku anak di California.

Di sisi lain, saat anak terlalu banyak bicara, Ibu sebaiknya melihat tujuan dari ucapannya.

Misalnya ketika ia terlalu banyak bertanya. Bisa jadi ia memang tidak memahami jawaban yang diberikan. Selain itu, bisa jadi anak hanya ingin bicara saja tanpa henti.

Cara lain yang bisa Ibu lakukan adalah mengalihkan perhatiannya atau mengalihkan energi.

Salah satu alasan mengapa anak jadi cerewet karena ia terlalu banyak energi.

Alihkan energinya dengan kegiatan lain seperti menyanyi atau kegiatan lainnya yang lebih beragam yang lebih banyak melibatkan fisik. (Nakita/Parents)

Sumber: Nakita
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas