Darimana Koleksi Tas Mewah yang Dipamerkan Anniesa Hasibuan? Dari Uang Jemaah First Travel?
Jemaah First Travel berspekulasi Anniesa membelanjakan uang dari jemaah untuk kehidupan glamornya termasuk tas bermerek yang kerap dipamerkannya.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Anita K Wardhani
Sontak, para jemaah yang tertipu pun pesimis, uang mereka kembali.
"62.000 orang. Kalau saldo di rekeningnya tinggal Rp 1,5 juta, kami mau minta siapa? Mau jual tas 'Kremes'-nya Annisa?" kata Sarah seorang jemaah asal Kudus saat menyampaikan aspirasinya melalui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI) belum lama ini.
Sontak apa yang dikatakan Sarah disambut riuh mereka yang ada gedung rakyat. Kalimat Sarah mungkin semacam sindirian, tas kremes yang dimaksudnya tak lain tas merek Hermes yang harganya ratusan juta.
Kecurigaan semakin kuat saat hasil penelusuran sementara Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), sebagian besar dana First Travel digunakan oleh Andika dan Anniesa untuk investasi, membayar properti dan mobil mewah hingga barang-barang pribadi mewah nan bermerek atau branded.
Bantahan Kuasa Hukum
Kuasa hukum Andika-Anniesa, Deski, sempat menyebut tak ada dana calon jemaah First Travel yang dipakai oleh kliennya untuk biaya liburan ke luar negeri maupun pembelian barang mewah pribadi yang dikenakan.
Menurutnya, dana untuk biaya liburan pasutri tersebut berasal dari keuntungan atau profit pengelolaan First Travel selama tujuh tahun terakhir.
"Kalau dibilang, jangan-jangan uang jemaah dipakai? Wajarlah, keuntungan dia ada. Selama berdiri 7 tahun memang cari, makanya di situ. Tapi kalau uang jemaah dipakai, saya rasa enggak," kata Deski di kantor Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, 11 Agustus 2017 lalu.
"Jadi begini, memang penghasilan Andika dan Anniesa dari First Travel, wajar dong mereka menikmati," katanya.
Menurutnya, glamornya gaya busana yang kerap dikenakan dua pengusaha muda itu berasal butik Anniesa Hasibuan.
Darimana Asal Tas Mewah Itu?
Sementara, sejumlah tas, sepatu hingga pernak-pernik yang kerap dikenakan oleh Anniesa Hasibuan dalam foto akun media sosialnya merupakan endorse sejumlah perusahaan brand fashion.
"Kalau butiknya desainernya memang ada sponsornya. Jadi, sedikit pun enggak pakai uang jemaah, enggak ada hubungannya antara butik fashion dengan jemaah," kata Deski.
Namun, klaim dan penjelasan pihak pengacara Andika-Anniesa tersebut terbantahkan dengan adanya temuan penelusuran dari PPATK.