Inovasi Lalu Lintas Meikarta
Inovasi dirancang dengan wujud 4-layer road. Layer terbawah untuk kendaraan yang hanya numpang lewat (tanpa berhenti), dan stasiun kereta cepat.
TRIBUNNEWS.COM - Meikarta bukanlah sekadar pemukiman dan modern namun juga innovatif.
Bahkan jaringan jalannya memakai sistem baru yang belum ada di dunia. Tujuannya adalah mengamankan pejalan kaki dan pengemudi kendaraan dari kecelakaan.
Inovasi dirancang dengan wujud 4-layer road. Layer terbawah untuk kendaraan yang hanya numpang lewat (tanpa berhenti), dan stasiun kereta cepat Jakarta-Bandung. Jalan ini juga didesain untuk melayani kendaraan kendaraan besar seperti truk dan bus.
Di atasnya khusus untuk kendaraan bermotor penghuni Meikarta dan dilengkapi dengan lahan parkir. Tujuannya untuk menjaga privacy dan sekaligus keamanan berkendara para penghuni Meikarta.
Lebih atas lagi untuk kendaraan pengunjung yang hendak memanfaatkan berbagai fasilitas di Meikarta. Maklumlah, Meikarta tak cuma sebuah pemukiman, di dalamnya terdapat berbagai falilitas yang menyenangkan seperti pusat perbelanjaan, bioskop, café, taman, danau, pusat kebugara, tempat ibadah semua agama dan sebagainya.
Layer teratas khusus untuk pejalan kaki, yang menghubungkan 278 tower di Meikarta. Dengan demikian tak perlu ada trotoar di jalanan Meikarta. Maka para pengendara selain tak perlu takut akan menyerempet trotoar, pengendara kendaraan bermotor tak perlu khawatir menabrak pejalan kaki.
Secara keseluruhan, jalan-jalan di meikarta dibagun berdasarkan grid system seperti di New York. Dalam sistem ini diatur sedemikian rupa agar para pengendara bisa memilih berbagai rute untuk menuju sebuh tempat. Untuk menghindari kemacetan dan tabarakan, tute dibagi berdasarkan kecepatan tinggi, sedang, dan rendah untuk menghindari tabrakan dan kemacetan.
Jalan jalan di Meikarta juga didesain agar para pengendara memiliki pemandangan luas agar bisa melihat situasi lalu lintas di segala arah. Mereka juga bisa lebih rileks karena lingkungan yang serba hijau.
Maklumlah, Meikarta memang dibangun dengan konsep hijau. Tujuan semua itu adalah menekan serendah mungkin angka kecelakaan.
Perancang Meikarta belajar dari kenyataan bahwa kecelakaan lalu lintas kerap terjadi di lingkungan pemukiman yang menggunakan sistem konvensional.
Lalu lintas memang diperhitungkan sangat serius oleh perancang Meikarta. Sesuai dengan harapan penghuni, selain sistem yang canggih, mereka menginginkan kualitas jalan yang tinggi. Mulus dan tahan lama.
Sebagaimana telah terbukti dalam banyak kasus, banyak pembeli hunian di sebuah pemukiman baru merasa tertipu karena kualitas jalan yang buruk.
Hanya mulus beberapa tahun. Setelah itu mereka harus berpatungan untuk memperbaiki jalan yang penung lobang. Menyadari akan kenyataan tersebut, meski mahal, pengembang Meikarta memakai bahan berstandar internasional dalam membagun jalan. Di samping itu, tim pemelihara juga akan bekerja siang malam untuk menjaga kemulusan semua jalan dilingkungan Meikarta.
Penerapan teknologi canggih anti maling kendaraan juga tak terlupakan. Maklumlah, pencurian kendaraan bermotor belakangan ini makin merajalela dan nekat.
Para penjahat tak segan menggunakan kekerasan untuk merampas mobil atau menghadapi kejaran petugas keamanan. Di Meikarta, mereka tak akan berkutik.