Kesal Istrinya Selalu Marah-marah, Pria Ini Pergi dari Rumah dan Tinggal di Hutan, 10 Tahun Kemudian
Pria bernama Malcolm Applegate mendapatkan pelajaran paling penting tentang pernikahan, serta bagaimana menyikapi tingkah istrinya yang dianggap sudah
Penulis: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Dalam pernikahan pasti selalu ada masalah.
Hubungan pun akan semakin rumit jika ada salah satu yang tidak bisa memahami perasaan pasangannya.
Apalagi jika pasangan selalu marah-marah untuk alasan yang jelas.
Pria bernama Malcolm Applegate mendapatkan pelajaran paling penting tentang pernikahan, serta bagaimana menyikapi tingkah istrinya yang dianggap sudah terlewat batas.
Baca: Anaknya Dihamili Remaja 17 Tahun, Ibu Ini Balas Dendam dengan Cara yang Kejam!
Malcolm Applegate agak menyesal karena tidak memikirkan baik-baik tentang sifat asli istrinya sebelum menikah.
Karena itulah, ia memutuskan untuk pergi.
Tentu saja, tidak semua suami "kejam".
Ada pula suami yang mau melakukan semuanya untuk menyenangkan hati pasangannya.
Suami-suami baik hati itu pun dengan sabar memenuhi semua kebutuhan istri.
Baca: Gadis 17 Tahun Berniat Jual Keperawanannya demi iPhone 8, Ternyata Ia Malah Kena Jebakan!
Tetapi, mereka pun memiliki batas kesabaran yang bisa membuat mereka diam karena marah tidak bisa lagi menjadi solusi.
Situasi pernikahan seperti itulah yang dirasakan oleh Malcolm Applegate.
Ia pun memutuskan untuk melepaskan semua kehidupan yang dulunya ia cintai agar ia bisa hidup bebas dari rengekan istrinya.
Semula ia tak pernah mengira bahwa istrinya adalah orang yang suka memerintah dan juga marah-marah.
Saat Malcolm sudah tidak tahan lagi, ia pun diam-diam pergi dari rumahnya di Birmingham.
Pria 62 tahun itu kemudian tinggal di hutan di dekat Kingston, London.
Ia pun menempuh perjalanan tiga minggu jalan kaki untuk mencapai pusat perkemahan.
Malcolm dulunya adalah seorang tukang kebun.
Baca: Jembatan Kaca di Tiongkok ‘Retak’, Pengunjung Ketakutan, Ternyata Memang Disengaja untuk Alasan Ini
Ia mengaku amat menikmati hidupnya yang bahagia sebelum masalah rumah tangga menimpanya tiga tahun setelah menikah.
Malcolm menyebut pernikahannya sendiri hancur.
Ia menghabiskan hari-harinya bersama istri selama tiga tahun sebelum akhirnya ia sadar ia tak bisa hidup dengannya seperti itu selamanya.
Malcolm berkata, "Semakin sering aku bekerja, semakin marah istriku. Ia tidak suka aku bekerja di luar terlalu lama."
Malcolm sadar istrinya sudah terlewat batas ketika sang istri memintanya untuk memotong jam kerjanya.
Saat itu juga Malcolm pun memutuskan untuk pergi tanpa berkata apa-apa.
Ia membawa barang-barangnya, meninggalkan semuanya, dan menghilang semalam 10 tahun.
Meski begitu, Malcolm tidak tinggal sendirian di hutan.
Ia tinggal bersama tiga orang lainnya.
Baca: Bayi Baru Lahir Dibuang di Tempat Sampah, 12 Jam Kemudian, Kondisinya Akan Buat Si Ibu Menyesal!
Setelah meninggalkan rumah, Malcolm merasa sangat bersyukur.
Ia akhirnya bisa melanjutkan karier berkebunnya sesuka hati.
Ia kemudian bekerja di kebun komunitas untuk orang tua.
Saat ini, Malcolm tinggal di tempat penampungan Emmaus Greenwich.
Di sana, ia melakukan berbagai pekerjaan seperti berjualan dan menjadi sopir.
Malcolm tampak hidup dengan lebih bahagia sekarang meski tanpa istrinya.
"Aku bahagia karena aku seperti diberi kesempatan hidup keda.
Aku bisa bekerja dan aktif di lingkungan sosial.
Aku senang berada di sini."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)