Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Jalani Prosesi Adat, Jokowi Akan Jualan Dawet Sebelum Menikahkan Putrinya! Apa Maknanya?

Sebelum menikah, ada serangkaian prosesi adat yang akan dijalani Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Jalani Prosesi Adat, Jokowi Akan Jualan Dawet Sebelum Menikahkan Putrinya! Apa Maknanya?
youtube
Foto pre-wedding Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution. 

TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Sebelum menikah, ada serangkaian prosesi adat yang akan dijalani Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu.

Kahiyang akan menjalani siraman dan malam midodareni sebelum resmi menyandang status Mohammad Bobby Afif Nasution.

Untuk pesta pernikahan tersebut mereka menggunakan pakem Keraton Kasunanan Surakarta.

Salah satunya terlihat dalam tradisi adol dawet atau menjual dawet.

Meskipun terlihat sepele namun sebenarnya prosesi ini memiliki makna yang baik tentang kehidupan.

“Saat siraman ada prosesi namanya sade dawet atau berjualan dawet dan itu filosifinya tinggi itu,” kata seorang MC pernikahan Kahiyang-Bobby, Widarsih, saat jumpa pers di Gedung Graha Saba Buana Rabu ( 1/11/2017) siang.

Baca: Begini Perasaan Ruben Onsu Diundang Jokowi ke Pernikahan Kahiyang Ayu-Bobby

Berita Rekomendasi

Menurut Widarsih, sadean dawet alias dodol dawet itu dilakukan sebelum ijab kabul.

“Dawet itu bentuknya bulat kan, bentuk tersebut maknanya orang yang mau jadi pasangan hidup itu kalau tidak ada rembuk hatinya keduanya tak akan (bisa) bersatu,” ujarnya.

Adapun dawet yang dijual itu akan dicampur dengan santan berwarna putih dan juruh yang dibuat dari gula merah.

Suasana adol dawet STIE AUB Surakarta di CFD Solo untuk menyambut pernikahan putri presiden.
Suasana adol dawet STIE AUB Surakarta di CFD Solo untuk menyambut pernikahan putri presiden. (ISTIMEWA)

“Artinya merah dan putih ada maknanya yaitu bercampurnya laki-laki dan perempuan sebagai suami dan istri dan diharapkan segera diberi momongan,” ujarnya.

Untuk membeli dawet dalam pernikahan Kahiyang, tamu tidak membayar menggunakan uang.

Melainkan dengan uang kreweng atau uang dari tanah liat.

Sementara itu, yang menjual dawet adalah Iriana Jokowi.

Sedangkan yang menerima kreweng adalah Presiden Joko Widodo.

Metode pembayaran menggunakan uang dari kreweng atau tanah liat artinya mengingatkan kepada kedua mempelai bahwa jika sudah tua akan kembali kepada yang Maha Kuasa dan kembali menjadi tanah.

Sehingga keduanya diharapkan bisa berhati-hati dalam hidup dengan mengutamakan kebaikan.(TribunSolo.com, Eka Fitriani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas