Leny Rafael Tampilkan "Ethnic Glam Ready To Wear" di Ajang IEFW 2017 JCC
Industri fashion dan mode muslim di Indonesia berkembang pesat, seiring dukungan penuh pemerintah terhadap industri kreatif nasional
Penulis: FX Ismanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri fashion dan mode muslim di Indonesia berkembang pesat, seiring dukungan penuh pemerintah terhadap industri kreatif nasional. Bahkan, industri ini menjadi salah satu pilar ekonomi pariwisata Indonesia.
Mendukung program pariwisata, salah satu perancang mode pesta Leny Rafael memberikan kejutan di gelaran Indonesia Ethnic Fashion Week (IEFW) 2017, yang berlangsung, Sabtu (18/11/2017) di Jakarta Convention Centre (JCC) Senayan.
Kali ini, Leny Rafael tampilkan koleksinya gaun pesta yang menyegarkan dan beda dari yang lain memadukan busana muslim dengan ornamen etnik khas Indonesia berupa Tenun Troso dalam rancangan busana siap pakai (ready to wear) karyannya di ajang 'IEFW 2017'.
Leny Rafael, mengangkat Tenun Troso karena motifnya indah serta populeritas baru naik. Motif tenun Troso didominasi oleh motif geometris hingga karakter flora dan fauna, menggambarkan atmosfir pedesaan. Motif ini mirip dengan motif kain khas Indonesia Timur. Tenun Troso berasal dari Desa Troso Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, yang proses pembuatannya cukup rumit dan memakan waktu lama.
“Motif ini mirip dengan motif kain khas Indonesia Timur seperti NTT atau NTB, tapi kalau Tenun Troso itu motifnya lebih menyerupai tumbuhan dan biasanya warnanya ngejreng. Tapi Tenun Troso ini khas dari Desa Troso Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, yang proses pembuatannya cukup rumit dan memakan waktu lama,” jelas Leny di sela pagelaran Ethnic Fashion Week (IEFW) 2017.
Leny Rafael, desainer asal Jakarta yang pada gelaran Indonesia Modest Fashion Week (IMFW) 2017 sempat memukau lewat tema “Romantic Glam”. Populer melalui rancangan Kebaya custom ready to wear. Beberapa karyanya mulai berkiprah hingga ke Malaysia, Singapura, Belanda dan Qatar.
Dua tahun bergabung di butik The Shahdan, Leny ingin lebih mengembangkan kreasi rancangannya, yakni busana muslim ready to wear limited edition. Ia lebih mengandalkan keunikan warna-warna etnik yang tegas.
Untuk setiap koleksi ready to wear ini, Leny membatasi jumlah pesanannya, maksimal 3 busana biar membuatnya tetap eksklusif, karena bahan satu tenunnya maksimal untuk 3 busana. Warna-warna yang dipilih pun cenderung warna-warna alam yang dikombinasikan dengan bahan satin, organza, sutra dan sifon untuk menambah kesan glam sesuai dengan ciri khas koleksi Leny Rafael.
“Busana dengan sentuhan etnik biasanya mahal, tapi kita menyiasati dengan pemilihan bahan tenun ini. Tenun troso kan cenderung murah, tapi coba kita naikkan kelasnya dengan dikombinasikan dengan bahan lace, satin, organdi sehingga lebih glam,” jelas Leny.
Busana muslim rancangan Leny Rafael ini menggunakan bahan satin, organsa, sutra dan sifon karena nyaman dikenakan sehari-hari. Ditambah kombinasi kain etnik nusantara serta sulam pita bermotif bunga yang menguatkan kesan etnik modern.
Pemilihan warna glamour, seperti emas, dan hitam menambah kesan trendi pada busana muslim rancangannya. Identitas budaya Indonesia melekat manis di busana pesta karya Leny Rafael.
Bagi Leny, busana modern muslim ready to ware rancangannya tak lantas menanggalkan unsur karakternya. Beberapa rancangan Leny Rafael tetap mempertahankan motif bunga dan daun yang menjadi ciri khas karya miliknya.
Leny Rafael memandrol harga koleksi rancangan busananya dengan harga mulai Rp 500 ribu - Rp 2,5 juta.