TRIBUNNEWS.COM - Semua anak-anak pasti merasa sedih ketika orang tua mereka memutuskan untuk bercerai.

Hal itu juga lah yang dirasakan wanita asal Lexington, Kentucky bernama Caroline Gray ketika mengetahui orang tuanya bercerai pada tahun 2008 lalu.

Meski sudah bukan anak-anak lagi, wanita 32 tahun ini tetap saja merasa sedih.

"Orang tuaku menikah saat mereka berusia 21 tahun, mereka sudah menjadi suami istri selama 32 tahun lamanya," ungkap Caroline pada Love What Matters.

"Seiring berjalannya waktu, aku merasa mereka memiliki pernikahan yang sempurna.

Mereka jarang bertengkar di depanku atau di depan kakakku."

Meski kabar percaraian sangat mengejutkan, tapi orang tua Caroline memutuskan untuk tetap berteman.

"Mereka tetap tinggal bersama 2 bulan setelah bercerai, sambil menunggu rumah baru ayahku selesai."

Bagi Caroline, perceraian adalah karena kedua orang tuanya mengejar sesuatu yang berbeda di masa depan.

"Pada dasarnya mereka bercerai karena memiliki prioritas yang berbeda.

Ibuku adalah seorang sosialita sedangkan ayahku adalah 'orang rumahan'.

Karena di rumah sudah tidak ada lagi anak-anak, menurutku akan lebih mudah bagi mereka untuk melalui fase selanjutnya dalam hidup seorang diri, karena mereka menginginkan hal yang berbeda."

Masa-masa perceraian orang tua pun menjadi masa yang berat bagi Caroline.

Ketika waktunya berkunjung, ia harus berhenti di dua rumah yang berbeda dan menghibur kedua orang tua di waktu yang berbeda.

Namun Caroline dan kakaknya merasa beruntung karena meski orang tua mereka sudah bercerai, mereka tetap berteman baik.

Kehidupan tetap berjalan seperti biasa 10 tahun setelah orang tua Caroline berpisah.

Namun, ayah Caroline masih terlihat protektif pada mantan istrinya.

Taiap kali ayahnya mengetahui mantan istrinya mengencani laki-laki lain, ada sesuatu yang menjengkelkan yang dirasakan ayah Caroline.

"Aku akhirnya sadar bahwa mungkin ayahku tidak bisa melihat ibuku bersama pria lain."

Sejak saat itu, ayah Caroline mulai bersikap amat baik pada ibu Caroline.

Pendekatan kembali itu pun berjalan serius, semua terlihat jelas ketika hari natal.

"Ketika kami pulang untuk perayaan Natal tahun lalu, aku, kakakku dan kerabat kami yang lain diminta untuk berpakaian rapi dengan warna baju yang ditentukan untuk foto keluarga."

Caroline dan kakaknya sedikit kesal pada permintaan itu, tapi akhirnya dituruti saja.

Namun ternyata ada alasan lain di balik alasan "dress code" tersebut.

"Ketika ada 'fotografer' masuk ke ruangan, kedua orang tuaku masih belum siap.

Kemudian, ada musik menyala.

Ayahku kemudian muncul dengan pakaian rapi.

Beberapa detik kemudian, ibuku menyusul, masuk ruangan dengan gaun putih serta bunga di tangannya."

Akhirnya Caroline dan kakaknya mengerti.

Fotografer itu bukanlah fotografer sungguhan, melainkan seorang pendeta.

Setelah bercerai 10 tahun, kedua orang tua Caroline memutuskan untuk menikah lagi.

Pesta pernikahan mereka berlangsung pada malam Natal, membuat momen makin berharga.

Setelah melalui banyak hal, kedua orang tua Caroline menjadi suami istri lagi, dan semua anggota keluarga pun merasa amat bahagia.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)