Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Eks Jenderal Polisi Bela Kapolsek Cinangka yang Tolak Bantu Bos Rental, Sebut Korban Orang Nekat

Eks jenderal polisi sekaligus penasihat ahli Kapolri, Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi membelaannya kepada Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Eks Jenderal Polisi Bela Kapolsek Cinangka yang Tolak Bantu Bos Rental, Sebut Korban Orang Nekat
Kolase Tribunnews.com
(Dari kiri ke kanan) Eks jenderal polisi sekaligus penasihat ahli Kapolri, Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi; bos rental Ilyas Abdurrahman; dan Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan. Aryanto bela Kapolsek Cinangka yang tolak bantu korban dan sebut korban sebagai orang nekat. 

TRIBUNNEWS.COM - Eks jenderal polisi sekaligus penasihat ahli Kapolri, Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi membela Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan.

AKP Asep Iwan sebelumnya menjadi sorotan karena tidak mau membantu memberikan pendampingan kepada bos rental Ilyas Abdurrahman (48), yang tewas ditembak pelaku penggelapan mobil.

Aryanto awalnya membeberkan kronologi awal korban bersama rombongannya mendatangi Mapolsek Cinangka pada Kamis (2/1/2025) kemarin.

Korban kala itu bertemu dengan petugas piket untuk meminta bantuan mengejar pelaku penggelapan mobil.

Anggota Polsek Cinangka tidak berani mengiyakan permintaan korban karena sejumlah pertimbangan, termasuk jumlah anggota yang berjaga saat kejadian.

Ia akhirnya memilih menelpon Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan.

Baca juga: Dianggap Tak Profesional, Kapolsek Cinangka dan 2 Anggota Dimutasi Kapolda Banten

"Dia sendiri kan tidak berani mutus. Akhirnya dia tanya Kapolsek."

Berita Rekomendasi

"Kapolsek juga mikir juga, dengan kondisi seperti itu. Kalau dia (Kapolsek) nyuruh anggota membantu akan keliru juga nanti,” katanya dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Rabu (8/1/2024).

Aryanto kemudian mengandaikan, apabila saat itu Kapolsek menyuruh anak buahnya membantu korban, bisa jadi pihak polisilah yang menjadi korban penembakan.

"Kalau seandainya dikejar, terus yang kena tembak polisinya. Siapa yang salah? Kan pimpinan juga (Kapolsek)," tegasnya.

Polisi punya batasan

Aryanto kemudian menekankan polisi memiliki batasan-batasan dalam melayani masyarakat.

Tidak semua hal yang dilaporkan ke polisi bisa diambil tindakan.

"Polisi memang tugasnya adalah melayani masyarakat, tapi di dalam melayani itu juga terbatas apa yang bisa diberikan pelayanan," tambahnya.

"Polisi pasti berpikir, dia bisa membantu dengan kekuatannya dia, dengan kemampuannya dia, kira-kira berhasil atau tidak. Kalau dia merasakan tidak akan berhasil, ngapain harus dipaksakan," lanjut Aryanto.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas