Kecenderungan pada Anak Jika Wajahnya Mirip Sang Ayah, Penasaran?
Kecenderungan ini memberikan dampak pada si kecil yang menjadikannya lebih sehat.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Anak biasanya punya wajah mirip orangtuanya. Entah mirip ibu atau ayahnya. Ada fakta menarik soal kemiripan seorang anak dengan orangtuanya.
Ada hasil penelitian yang mengungkapkan jika bayi baru lahir dan wajahnya terlihat seperti sang ayah, mereka cenderung akan lebih meluangkan waktu bersama.
Kecenderungan ini memberikan dampak pada si kecil yang menjadikannya lebih sehat. Sebab, ia menghabiskan lebih banyak waktu dengan ayahnya di hari ulang tahun pertama mereka.
Para periset percaya hal ini karena sang ayah menghabiskan rata-rata 2,5 hari per bulan dengan anak mereka, ketimbang ayah yang sama sekali tidak mirip dengan bayinya.
Waktu tambahan ini menghasilkan kesehatan yang lebih baik, dengan serangan asma lebih sedikit, dan lebih sedikit kunjungan ke perawatan kesehatan untuk penyakit.
Baca: Cara Atasi Wajah Bopeng Berbiaya Murah, Saatnya ke Dapur dan Cari Garam
Baca: Kopi Sumatra Jadi Jualan Nomor Satu Starbucks
Baca: Kebiasaan Pagi Orang Kaya dan Sukses, Apa yang Mereka Minum?
Baca: Generasi Milenial Cenderung Lebih Suka Kerja Paruh Waktu, Ini yang Diharapkan dari Pengusaha
Solomon Polachek, profesor ekonomi di Binghamton University dan rekan penulis studi ini, menjelaskan, "Kunjungan ayah yang sering dilakukan memungkinkan waktu untuk mengasuh yang lebih besar, memberi perawatan dan pengawasan, mengumpulkan informasi tentang kebutuhan kesehatan, dan pemenuhan kebutuhan anak."
Penelitian sebelumnya mendukung teori bahwa orangtua yang secara berhubungan dengan anaknya dapat terlibat di dalamnya lebih banyak.
Sebagai contoh, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Evolution and Human Behavior di tahun 2009, menemukan bahwa anak tiri dan anak-anak adopsi lebih banyak yang terbengkalai daripada anak-anak biologis orangtua tersebut.
Bidang penelitian ini menunjukkan pentingnya mendorong para ayah agar menghabiskan lebih banyak waktu dengan bayi mereka, kata periset tersebut.
"Selanjutnya, anak-anak di rumah tangga yang terbengkalai ini berada pada posisi yang kurang menguntungkan, yang mungkin memengaruhi mereka sepanjang hidup mereka," tulis riset tersebut.
Jadi, luangkan waktu bagi kesehatan si kecil.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.