Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Pola Asuh yang Baik untuk Anak Menurut Kak Seto

Setiap orangtua menginginkan anaknya tumbuh menjadi anak sehat, cerdas dan berbakat. Untuk mewujudkannya, banyak aspek mesti dipersiapkan orangtua.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Pola Asuh yang Baik untuk Anak Menurut Kak Seto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi. 

TRIBUNNEWs.COM - Setiap orangtua menginginkan anaknya tumbuh menjadi anak sehat, cerdas dan berbakat. Untuk mewujudkannya, banyak aspek yang mesti dipersiapkan orangtua. Satu di antaranya pola asuh yang tepat.

Beberapa studi mengatakan pola asuh tertentu, seperti komunikasi aktif saat makan malam atau membacakan cerita, bisa meningkatkan kecerdasan otak si kecil.

Sedangkan, pola asuh juga dapat membantu menemukan bakat anak.




Psikolog Anak dan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi memberikan tip pola asuh tepat menumbuhkan anak cerdas.

Memberi kepercayaan

Menurut Kak Seto, sapaan akrabnya, memberi anak kepercayaan merupakan pola asuh yang dapat meningkatkan kecerdasan mereka.

"Pola asuh yang tepat adalah memberikan kepercayaan untuk tumbuh dan merekah menjadi dirinya sendiri," kata Seto Mulyadi, Psikolog Anak saat ditemui beberapa waktu lalu oleh Nakita di Jakarta Pusat.

BERITA TERKAIT

Ia meyakini komunikasi sekaligus memberi Si Kecil kepercayaan terhadap kemampuannya, bisa menumbuhkan anak yang cerdas.

Jangan berikan paksaan/tekanan

Apakah Anda pernah memberi tekanan kepada anak Anda? Misal, "Kamu harus ranking 1 ya, nak" atau "nak kamu harus jadi anak pintar biar kaya si itu".

Secara tidak sadar, Anda sedang menekan anak Anda untuk menjadi apa yang Anda inginkan.

"Jangan dipaksa, tapi adakan pendekatan baik. Pengarahan secara ajar boleh tetapi melalui dialog, komunikasi," ungkap Kak Seto.

Dengarkan anak Anda

Orangtua akan mengetahui bagaimana pemikiran anak melalui dialog. Misalnya, saat anak bercerita kalau ia tidak suka belajar matematika.

Melalui dialog, Anda sebagai orangtua akan mengetahui mengapa anak anda tidak menyukai pelajaran matematika.(*)

Sumber: Nakita
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas