Empat Rahasia Ini Ungkap Bedanya Celana Jeans Mewah dan Murahan
Jeans telah jadi item fashion yang nggak lekang oleh waktu dan cocok dipakai di segala suasana.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Jeans telah jadi item fashion yang nggak lekang oleh waktu dan cocok dipakai di segala suasana.
Mulai dari kencan hingga kerja, outfit ini telah lama jadi favorit pecinta fashion segala usia. Bahkan, jeansyang telah usang pun masih sering kita pakai sebagai penunjang gaya.
Tapi, kalo saatnya tiba untuk membeli jeans baru, berapa banyak uang yang harus kita keluarkan? Tentu nggak semua cowok rela mengeluarkan uang besar untuk membeli sebuah celana jeans.
Terus, apa sebenarnya perbedaan antara celana jeans mahal dan murah? D'Marge dalam sebuah artikel mengutip keterangan, Bryce Alton, CEO Nudie Jeans Australasia, yang mengupas tuntas rahasia tentang celana jeans.
Dengan rahasia ini, kita bisa memahami perbedaan celana denim murah dan yang berharga fantastis.
Berikut empat rahasia yang membedakan celana jeans mahal dan murah.
1. Desain mempengaruhi biaya
Salah satu hal yang berkontribusi bagi denim kelas atas adalah desainnya. Jeans yang mahal tentu memiliki detail yang lebih baik dibanding jeans murah.
Pola yang sulit, kancing, dan fitur hiasan, kualitas jahitan, pencucian dan ukuran, semuanya berkontribusi pada harga.
Harga akhir menyesuaikan dengan desain ekslusif dan merek denim. “Kita nggak dapat memberi harga pada 'seni atau desain' apa pun, tetapi aspek unik dari gaya baru harus selalu dipertimbangkan untuk beberapa level,” papar Alto.
Dengan kata lain, penentuan harga berdasarkan label juga berdasarkan kualitas desain.
Semua pelanggan denim, kata Alton, harus memiliki pandangan dasar ketika membeli celana jeans, baik yang murah atau mahal. "Ukuran yang pas harus jadi hal utama seperti ketepatan ukuran untuk kedua kaki," tambahnya.
Baca: Kisah Penipu yang Ditipu Balik dengan Struk Transfer & Fotokopi KK Palsu, Buat Netter Tertawa!
2. Branding dan reputasi menentukan harga
Branding adalah hal pokok yang mendorong pelanggan untuk terpikat pada suatu produk berdasarkan persepsinya.