Gebyar Pernikahan Indonesia Angkat Tema Batak Mandailing
Seluruh masyarakat dapat ikut menikmati dan menyaksikan keseluruhan rangkaian acara yang penuh memamerkan kayanya budaya adat Indonesia
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sukses dengan delapan eksibisi pernikahan tradisional yang dilakukan berturut-turut sejak tahun 2005, Parakrama Organizer kian mantap melanjutkan komitmennya untuk terus mengangkat budaya Indonesia melalui eksibisi pernikahan tradisional.
Tahun ini untuk kesembilan kalinya Parakrama menghadirkan Gebyar Pernikahan Indonesia, mengangkat tema adat Batak Mandailing lengkap dengan kemegahan dan keindahan kultur adat Sumatera Utara selama 3 hari yakni 10 - 12 Agustus 2018, di Balai Kartini, Jakarta.
Terbuka untuk umum serta tanpa biaya, seluruh masyarakat dapat ikut menikmati dan menyaksikan keseluruhan rangkaian acara yang penuh memamerkan kayanya budaya adat Indonesia.
Arief Rachman, Marketing Director Parakrama Organizer mengatakan, Parakrama telah membuktikan komitmennya dalam menjaga adat tradisional Indonesia terus menyala melalui berbagai eksibisi pernikahan tradisional.
"Kami berupaya menjaga keberlangsungan adat tradisional Indonesia dengan terus menghidupkan nafas budaya pada perayaan hari bahagia bagi setiap lapisan masyarakat, yakni pernikahan," katanya, Rabu (1/8/2018).
Dikatakannya, eksibisi tahun ini bertemakan Batak Mandailing yang indah, megah dan penuh makna serta begitu menarik perhatian masyarakat sejak tahun lalu dikenakan oleh putri pemimpin negara Indonesia.
"Keseluruhan acara selama tiga hari akan bercirikan adat Pulau Sumatera, terutama Batak Mandailing yang akan mendominasi area panggung utama, menjangkau sudut ruangan dengan nuansa khas kain Pulau Sumatera,” tuturnya.
Baca: Jawaban Keras dari Sule saat Shandy Aulia Terlalu Mengungkit Masalah Pernikahannya
Noorman Andrianto, Assistant Vice President PT Bank Mandiri (Persero) TBK mengatakan, gebyar Pernikahan Indonesia menjadi upaya istimewa untuk terus melestarikan adat budaya Indonesia.
"PT Bank Mandiri (Persero) TBK yang setia memberikan perhatian kepada aktivitas masyarakat Indonesia tak terkecuali pelestarian budaya. Kesamaan visi inilah yang menjadikan kami yakin bahwa Gebyar Pernikahan Indonesia akan memberikan manfaat yang luas, tak hanya kepada pengantin namun juga kepada seluruh masyarakat Indonesia," katanya.
Berbicara mengenai adat Sumatera, Zainal Songket memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat.
“Berpartisipasi pada Gebyar Pernikahan Indonesia menjadi kesempatan emas untuk terus mengabadikan kekayaan budaya Indonesia melalui hal yang saya cintai, yakni kain khas Sumatera," katanya.
Dikatakannya, adat Batak Mandailing terkenal akan kemegahan busana dan perhiasannya yang menjadi lambang kebesaran dan kemuliaan calon pengantin.
Demikian pula dengan ulos yang tampil manis menyilang khas, menjadikan adat Mandailing kian spesial.
Baca: 7 Tahun Menikah tapi Belum Juga Punya Anak, Zaskia Sungkar Tulis Curhatan Haru di Medsos
"Sungguh saya mengapresiasi penyelenggaraan GPI dengan tema Batak Mandailing, dimana masyarakat luas dapat mengenali dan mengeksplor lebih dalam ragam budaya Indonesia dengan cara yang menyenangkan,” katanya.