Ning Zulkarnain Kenalkan Tenun Baduy di Kanada
Di lingkungan desainer, Ning bukanlah orang asing karena ia menemukan teknik melukis pada material yang menggunakan akrilik membuat mereka tertagih
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ning Zulkarnain adalah Fashion designer muslim dari Banten yang saat ini tinggal di Bandung, Jawa Barat.
Memulai karirnya dari bisnis kecil fashion tahun 1986 dan dalam perkembangannya Ning mulai dengan belajar cara membuat pakaian.
Kini produk busananya tidak hanya dipamerkan di Indonesia melainkan sudah merambah ke Chicago, Amerika Serikat hingga Otawa Kanada.
Di Indonesia Fashion Gallery New York, Ning yang dikenal sebagai Designer Busana Muslim yang selalu menggunakan bahan bahan Nusantara.
"Di New York, aku menampilkan tenun dengan berbagai macam corak dan warna tenun cerah, di imbangi dengan bahan bahan tanpa motif.," kata Ning di Jakarta belum lama ini.
Event Remarkable Indonesia Fair merupakan acara tahunan yang diadakan oleh ITPC Chicago, KJRI Chicago dan juga Diaspora.
Baca: Tiga Rekrutan Pemain Lokal Paling Berhasil Persib Bandung Musim Ini
Sementara Festival Indonesia 2018 di Horticulture Building, Lansdowne Park, Ottawa, Kanada, karya Ning juga dipamerkan.
"Di sana saya menampilkan hasil karya Tenun Baduy sebanyak 10 model," katanya.
Ning mengaku ingin mengangkat tenun Baduy dari Banten karena kampung halamannya dan tidak ada yang mengangkat kain ini dengan serius.
Di lingkungan desainer, Ning bukanlah orang asing karena ia menemukan teknik melukis pada material yang menggunakan akrilik membuat mereka tertagih.
Pada saat itu Ning adalah satu-satunya desainer yang membuat pakaian dengan teknik ini.
Saat ini Ning mulai melakukan penelitian tentang kain tenun. Kain ini dibuat dengan menggunakan warna alami, memiliki motif terbatas (garis dan kotak) dan hanya dibuat satu meter persegi kaki mengikuti tradisi.