Face Reshaping Mulai Menjadi Trend di Industri Estetika
Untuk mendapatkan bentuk wajah yang proporsional, pembentukan wajah bukan hanya sekedar membuat wajah menjadi tirus atau hidung lebih mancung.
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lifestyle kaum urban yang sekarang ini tidak bisa lepas dari internet membuat banyak wanita dari berbagai generasi ingin selalu tampil sempurna agar bisa terus eksis di sosial media. Oleh karena itulah saat ini yang menjadi trend di industri estetika adalah metode face reshaping.
Metode face reshaping ini adalah membentuk wajah seseorang agar menjadi lebih ideal dan proporsional, sehingga menjadi lebih cantik dan menarik.
Namun, untuk mendapatkan bentuk wajah yang proporsional, pembentukan wajah bukan hanya sekedar membuat wajah menjadi tirus atau hidung lebih mancung.
Banyak aktor penting yang harus diperhitungkan dan diperhatikan dalam melakukan face reshaping ini.
Ada bermacam – macam karakter kecantikan wanita di berbagai belahan dunia. Karakter kecantikan wanita khas Eropa dengan Latin, maupun Asia pasti berbeda.
Di lingkup benua Asia saja juga berbeda, tampilan kecantikan khas India dengan Korea, maupun Cina dengan Mongolia sangat berbeda.
Bahkan di Indonesia saja, karakter kecantikan wanitanya juga sudah berbeda-beda, karena di dalamnya terdapat berbagai ragam suku dari Sabang sampai Merauke.
Baca: Biasa Tampil Full Make Up, Chacha Frederica Pede Pamerkan Wajah Natural, Masih Cantik?
Selain itu, ada rasio-rasio kecantikan untuk ukuran proporsi wajah yang perlu diperhatikan dalam melakukan face reshaping agar mendapatkan hasil tampilan yang ideal bagi setiap individu, jadi tidak hanya asal merubah, menambahkan atau mengurangi bentuk wajah.
Founder dan President Director MIRACLE Aesthetic Clinic Group, dr. Lanny Juniarti Dipl. AAAM, menjelaskan, salama face reshaping harus mengetahui jenis perawatan yang tepat untuk setiap karakter wajah.
“Bagaimana kita dapat membuat tampilan wajah tersebut menjadi proporsional namun tetap terlihat natural. Tanpa memperhitungkan rasio-rasio kecantikan dalam ilmu estetika dan memperhatikan karakter wajah seseorang, hasil face reshaping dapat terlihat tidak alami,” katanya.
Saat ini mulai banyak terjadi kasus facial overfilled syndrome.
Ini adalah kondisi dimana wajah seseorang terlalu berlebihan menerima suntikan filler yang membuat bentuk wajahnya terlihat tidak ideal ataupun proporsional dan tidak natural.
Salah satu kasus dalam overfilled syndrome yang saat ini sering dibicarakan adalah kasus pillow face, yaitu terlalu banyaknya cairan filler yang dimasukkan pada area pipi, sehingga pipi menjadi sangat menonjol dan terlihat tembam.
“Harus kita ingat bahwa tujuan dari face reshaping adalah membuat wajah seseorang menjadi lebih ideal dan proporsional, sehingga seorang wanita dapat tampil lebih menarik, menunjukkan kecantikan versi terbaiknya dengan tetap mempertahankan ciri khas karakter kecantikan individualnya,” kata Lanny.