Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Kisah Fientje de Feniks, Pramuria Tercantik Zaman Kolonial yang Bernasib Tragis di Akhir Hidupnya

Gara-gara kesusahan cari makan zaman di penjajahan, Fientje yang masih menginjak usia remaja (19 tahun) sudah harus terjun ke dunia malam

Penulis: Grid Network
zoom-in Kisah Fientje de Feniks, Pramuria Tercantik Zaman Kolonial yang Bernasib Tragis di Akhir Hidupnya
Kolase jakarta.go.id
Fientje de Feniks 

TRIBUNNEWS.COM - Zaman penjajahan kolonial Belanda selama 3.5 abad di Indonesia membuat segalanya runyam.

Runyam dalam artian kata untuk cari makan saja susah bagi masyarakat pribumi.

Hal inilah yang menyebabkan banyak menjamurnya segala macam pekerjaan sebagai pramuria bagi para wanita.

Tersebutlah seorang pramuria 'nyai penghibur' kelas atas zaman kolonial bernama Fientje de Feniks.

Fientje de Feniks, lahir di Batavia tahun 1893.

Halaman Selanjutnya

Berita Rekomendasi
Sumber: Grid.ID
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas