Kisah Fientje de Feniks, Pramuria Tercantik Zaman Kolonial yang Bernasib Tragis di Akhir Hidupnya
Gara-gara kesusahan cari makan zaman di penjajahan, Fientje yang masih menginjak usia remaja (19 tahun) sudah harus terjun ke dunia malam
Penulis: Grid Network
TRIBUNNEWS.COM - Zaman penjajahan kolonial Belanda selama 3.5 abad di Indonesia membuat segalanya runyam.
Runyam dalam artian kata untuk cari makan saja susah bagi masyarakat pribumi.
Hal inilah yang menyebabkan banyak menjamurnya segala macam pekerjaan sebagai pramuria bagi para wanita.
Tersebutlah seorang pramuria 'nyai penghibur' kelas atas zaman kolonial bernama Fientje de Feniks.
Fientje de Feniks, lahir di Batavia tahun 1893.
Berita Rekomendasi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.