Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Menu Sarapan Umumnya Belum Memenuhi Kebutuhan Gizi yang Lengkap dan Seimbang

sarapan hanya sekedar pencegah rasa lapar ketimbang membekali tubuh dengan sumber gizi yang bisa memberikan energi

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Menu Sarapan Umumnya Belum Memenuhi Kebutuhan Gizi yang Lengkap dan Seimbang
Net
Ilustrasi sarapan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dibandingkan lima tahun tahun yang lalu, masyarakat terutama siswa sekolah, remaja dan wanita dewasa sudah semakin paham pentingnya sarapan dan semakin banyak yang menjadikan sarapan sebagai bagian kegiatan di pagi hari.

Namun, menu sarapan pada umumnya cenderung masih belum memenuhi kebutuhan gizi yang lengkap dan seimbang.

"Ini dikarenakan pola kebiasaan konsumsi sarapan yang masih sebutuhnya," kata pakar gizi, Prof Dr Hardinsyah saat peluncuran roduk sarapan terbarunya, yaitu bubur sereal sarapan NESTUM oleh Nestlé di Jakarta, Rabu (4/9/2018).

Sebutuhnya, lanjut Hardinsyah dimaknai sarapan hanya sekedar pencegah rasa lapar ketimbang membekali tubuh dengan sumber gizi yang bisa memberikan energi dan rasa kenyang lebih lama agar tubuh lebih siap beraktivitas.

Terkait pola sarapan, praktisi gizi kebugaran Jansen Ongko, M.Sc, RD, menjelaskan beragam faktor yang turut memengaruhi.

“Gaya hidup modern yang semakin sibuk, kekhawatiran meninggalkan anak dengan rasa lapar di sekolah, mitos tidak perlu sarapan kalau tidak lapar," katanya.

Baca: Termasuk yang Terbaik di Dunia, Inilah 5 Fakta Madu Akasia Menu Sarapan Hotman Paris

Bahkan ketakutan berlebih terhadap sumber gizi tertentu seperti karbohidrat atau gula, menjadikan pola sarapan sebutuhnya menjadi kebiasaan umum.

BERITA TERKAIT

“Padahal, peran sarapan dalam memupuk kebugaran fisik dan mental justru penting sekali. Pertama, sarapan memenuhi sekitar 15-30% kebutuhan gizi harian," katanya.

Disamping itu, kebiasaan sarapan yang cerdas juga turut membantu memupuk kebiasaan pola makan yang cerdas di saat makan siang, ketika jajan, dan makan malam.

Business Executive Officer Dairy Nestlé Indonesia, Windy Cahyaning Wulan mengatakan, sejak 2013, Nestlé mendorong dan mengajak masyarakat Indonesia untuk menerapkan kebiasaan sarapan sehat.

"Kehadiran NESTUM melengkapi range produk Nestlé dan merupakan salah satu bentuk nyata komitmen tersebut di mana kami percaya akan pentingnya memulai hari dengan pilihan sarapan yang lebih cerdas agar keluarga Indonesia dapat menjalani hari yang besar,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas