Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Anda Penggemar Mi dan Telur? Lembaga Riset Ini Prediksi Harganya Akan Mengikuti Kenaikan Dollar

Menurut lembaga riset global Nielsen, ada beberapa makanan yang harganya diprediksi akan naik.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Anda Penggemar Mi dan Telur? Lembaga Riset Ini Prediksi Harganya Akan Mengikuti Kenaikan Dollar
Warta Kota/Henry Lopulalan
TUKAR DOLAR - Suasana pertukaran uang PT Ayu Masagung Jalan Kwitang, Jakarta Pusat, Selasa (4/9/2018). Banyak orang yang menjual uang dollarnya dan tak sedikit juga orang yang membeli dollar karena takut semakin naik nilai tukar dollar AS mendekati 15.000 rupiah. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM - Kabar buruk sedang melanda perekonomian negara.

Nilai tukar dolar Amerika terhadap rupiah dikabarkan tembus angka Rp 15 ribu.

Penguatan dolar Amerika ini tentu saja akan berpengaruh pada beberapa sektor industri.

Salah satunya adalah makanan.

Menurut lembaga riset global Nielsen, ada beberapa makanan yang harganya diprediksi akan naik.

Hal ini dikarenakan makanan ini menggunakan produk imp

Meski belum diketahui kapan dan berapa persen kenaikannya, ada baiknya dari sekarang kita sebagai konsumen harus waspada.

Berita Rekomendasi

Berikut adalah daftar makanannya.

1. Mi

Mi instan.
Mi instan. (KOMPAS IMAGES)

Bahan makanan pertama yang diprediksi akan naik adalah mi.

Hal ini disebabkan karena mi menggunakan bahan baku gandum dalam proses pembuatannya.

Menurut Managing Director Nielsen Indonesia, Agus Nurudin, gandum yang digunakan 100% impor sehingga akan berdampak pada harga.

2. Susu

Hidangan susu di Nyonyo Fresh Milk.
Hidangan susu di Nyonyo Fresh Milk. (Tribun Bali/Ayu Dessy)

Siapa yang suka menyetok susu di rumah?

Mulai sekarang, coba perhatikan harga susu yang biasa dibeli.

Apalagi jika susunya jenis dairy milk dengan merek dagang luar negeri.

Susu jadi salah satu bahan makanan yang harganya diprediksi akan naik.

3. Telur

Telur
Telur (Gizmodo)

Menurut Agus, prediksi naiknya harga telur merupakan implikasi lanjutan.

Meski sudah swasembada, namun bungkil kedelai termasuk jagung untuk pakan ayam dikatakan masih impor.

Dengan begitu, bukan tidak mungkin harga telur juga bisa naik.

Namun untuk saat ini produsen nampaknya masih menahan harga.

Pasalnya mereka tidak mungkin langsung serta merta menaikkan harga jual.

Kita doakan saja semoga rupiah kembali menguat supaya kenaikan harga ini tidak terjadi.

Sumber: Sajian Sedap
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas